Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mantan Algojo Duterte Akui Perintah Pengeboman Masjid

Emirald Julio , Jurnalis-Kamis, 15 September 2016 |17:04 WIB
Mantan Algojo Duterte Akui Perintah Pengeboman Masjid
Matobato di sidang dengar pendapat dengan Senat Filipina (Foto: Associated Press)
A
A
A

DAVAO – Seorang pria membuat Filipina geger setelah memberikan pengakuan sebagai salah satu anggota dari Davao Death Squad (Pasukan Kematian Davao). Pria tersebut juga mengaku sebagai mantan algojo dari Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte yang memerintahkannya untuk melancarkan serangan bom di masjid.

Pria yang bernama asli Edgar Matobato tersebut memberikan pengakuannya di depan para Anggota Senat Filipina pada pagi ini. Matobato mengklaim kerap melancarkan aksinya berdasarkan perintah dari Duterte ketika ia masih menjabat sebagai Walikota Davao.

“Walikota Duterte memerintahkan pemboman masjid sebagai bentuk pembalasan dari serangan bom di Katedral Davao pada 1993,” tutur Matobato di depan senat, sebagaimana dikutip dari GMA News Online, Kamis (15/9/2016).

Matobato bahkan mengklaim Duterte memerintahkannya untuk melancarkan pembunuhan terhadap empat ajudan mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Filipina Prospero Nograles. Ia juga menyebut Duterte pernah memerintahkan para anggota Pasukan Kematian Davao untuk membunuh Senator Leila de Lima.

Namun sekali lagi ini hanyalah pengakuan dari Matobato dan belum ada fakta konkret yang dapat membuktikan Duterte memberikan perintah-perintah tersebut. Karena kurangnya bukti, saat ini banyak masyarakat Filipina yang cenderung merasa Matobato hanya memberikan tudingan. (emj)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement