MOSKOW - Partai Rusia Bersatu yang berkuasa diperkirakan akan menang bahkan meraih dominasi lebih besar di majelis rendah Rusia dalam pemilihan pada Minggu 18 September. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan bagi Presiden Vladimir Putin meningkat kendati ada sanksi-sanksi dan perekonomian yang melambat.
Pemilihan untuk majelis rendah (Duma) dipandang sebagai suatu langkah bagi kampanye kepresidenan Putin pada 2018.
Hal itu juga ujian bagaimana Kremlin dapat menyelenggarakan pemilihan bebas dari berbagai permasalahan. Ini akan menjadi pemungutan suara pertama sejak 2011, ketika tuduhan-tuduhan terjadi dalam pemungutan suara yang memicu protes-protes terhadap Putin di Moskow.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (19/9/2016) Partai Rusia Bersatu, yang dipimpin Perdana Menteri Dmitry Medvedev, tokoh yang setia kepada Putin, memiliki 238 dari 450 kursi di Duma, mendominasi lebih 80 parlemen regional.
Partai itu juga menarik dukungan tiga partai lainnya di Duma federal, dan memperoleh keuntungan dari Putin, yang berada di tampuk kekuasaan selama 17 tahun baik sebagai presiden maupun perdana menteri.
Sebaliknya, para politisi liberal yang beroposisi, hanya memiliki satu anggota di Duma. Karena itu mereka kerap mengeluhkan memperoleh sedikit liputan media negara dan kampanye mereka diganggu oleh para provokator yang mendukung pihak pro Kremlin. Para politisi pro Kremlin membantah tudingan tersebut. (emj)
(Rifa Nadia Nurfuadah)