Dirasa Berat Sebelah, Trump Kritik Moderator Debat Capres AS
NEW YORK – Debat calon presiden AS (Capres AS) pertama yang berlangsung di Hofstra University, New York baru saja berakhir. Namun, salah satu capres telah menyampaikan beberapa kritik terkait perhelatan akbar tersebut.
Kritik yang dilontarkan capres AS dari Partai Republik Donald Trump itu ditujukan kepada moderator debat capres AS, Lester Holt. Taipan asal New York itu merasa Holt bersikap keras terhadap dirinya, namun lunak saat mengajukan pertanyaan untuk Hillary.
Usai debat, Trump sebenarnya memberikan pujian kepada Holt yang dianggap telah melakukan pekerjaan yang baik. Akan tetapi, dia kemudian mengatakan Holt berat sebelah dalam memandu debat capres AS bersejarah itu.
“Dia tidak bertanya kepada Hillary soal email, dia tidak bertanya soal skandal-skandal, dia tidak bertanya soal kesepakatan Benghazi, dia tidak bertanya kepada Hillary mengenai banyak hal yang seharusnya ditanyakan. Kenapa? Saya tidak tahu,” kata Trump sebagaimana dilansir BBC, Rabu (28/9/2016).
“Jika Anda lihat empat pertanyaan terakhir, dia menghantam saya dengan pertanyaan soal tuduhan tempat lahir Obama, dia bertanya pada saya soal kesepakatan bisnis perumahan yang terjadi bertahun-tahun lalu, yang telah saya selesaikan..., tuntutan berusia 40 tahun,” tambah Trump yang merasa Holt jauh lebih keras terhadap dirinya.
Tidak hanya Holt yang menjadi sasaran kritik dari pria berusia 70 tahun itu. Trump juga mengomentari mikrofon yang dia gunakan dalam debat yang menurutnya sangat buruk dan mengeluarkan suara gemeretak. Dia merasa mikrofon yang dia gunakan memiliki volume yang lebih rendah dibandingkan Hillary.
Dalam debat capres AS yang berlangsung kemarin malam, banyak pihak merasa penampilan Hillary lebih meyakinkan dibanding Trump. Meski begitu, unggulan dari Partai Republik itu tetap memberikan perlawanan yang berarti dan mendapat apresiasi dari penonton. Debat capres AS putaran kedua dijadwalkan digelar di St. Louis pada 9 Oktober 2016, sedangkan debat ketiga akan berlangsung di Las Vegas pada 19 Oktober 2016.
(Rahman Asmardika)
