Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

DEBAT CAPRES AS: 33 Ribu Email Hilang, Hillary Akui Salah

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Selasa, 27 September 2016 |14:41 WIB
DEBAT CAPRES AS: 33 Ribu Email Hilang, Hillary Akui Salah
Calon Presiden AS dari Partai Demokrat Hillary Clinton bersama suaminya usai Debat Capres AS 2016 putaran pertama di Hofstra University. (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Skandal hilangnya 33 ribu e-mail Hillary Clinton saat menjabat sebagai Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, menjadi salah satu amunisi rivalnya, Donald Trump. Pada Debat Capres AS 2016, Senin 26 September malam waktu New York, isu ini kembali mengemuka.

Saat mendengar kebijakan Trump soal pajak, di hadapan penonton Debat Capres AS 2016, Hillary menyerang keengganan pengusaha kelas kakap itu untuk merilis tagihan pajaknya hingga kini.

"Semua kandidat presiden sebelumnya telah merilis tagihan pajak mereka. Kenapa Trump tidak mau? Saya pikir karena dia tidak mau kita (warga AS) melihat kenyataan yang sebenarnya bahwa bisnisnya tidak sebagus yang dia katakan," serang Hillary, pada Debat Capres AS 2016 Selasa (27/9/2016) waktu Indonesia.

Trump membalas dengan telak. Ia mengklaim, akan merilis tagihan pajak meski harus bertentangan dengan pendapat pengacaranya.

"Tapi, saya akan rilis tagihan pajak ketika 33 ribu e-mail Hillary dirilis. Dia protes tagihan pajakku tidak diumumkan, sedangkan 33 ribu e-mail itu belum juga dirilis," ejek Trump.

Puluhan ribu e-mail yang dimaksud Trump adalah surat-surat elektronik yang ada di akun Hillary menggunakan domain gratis. Biasanya, pejabat pemerintahan menggunakan akun dengan domain resmi kenegaraan demi menjaga keamanan.

Salah satu contoh e-mail yang bocor adalah ketika Hillary mendesak Julian Assange untuk tidak mempublikasikan isi diplomatic cable (pesan rahasia yang sering dikirimkan atau diterima oleh kedutaan kepada negara asal kedutaan tersebut).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement