Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Imbau Keluarga Pemutilasi Anak Tidak Sembarangan Sebar Video

Lina Fitria , Jurnalis-Jum'at, 07 Oktober 2016 |18:17 WIB
Polisi Imbau Keluarga Pemutilasi Anak Tidak Sembarangan Sebar Video
Lokasi kasus mutilasi oleh istri polisi. (Lina/Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Keluarga pelaku pemutilasi anak, Arjuna (1) di Cengkareng, Jakarta Barat mengancam akan menyebarkan rekaman video pengakuan Mut Mainah alias Iin (28), apabila sang suami yang berprofesi sebagai polisi, yakni Aipda Denny Siregar tidak dihukum. Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono memastikan bahwa saat ini kasus tersebut masih dalam tahap pro-justicia.

"Gini loh, ini kan proses pro-justicia. Pasti akan diproses, pasti, jangan khawatir untuk itu," kata Awi di Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Awi menambahkan, walaupun Denny Siregar anggota Provos Polda Metro Jaya, pihaknya tetap bakal mengusut aksi sadis yang dilakukan Iin. Ia menampik disebut pilih kasih dalam kasus tersebut.

"Lah iya toh, kita sudah buktikan semuanya. Kita tidak pernah pilih kasih selama ini (walaupun anggota)," sambungnya.

Oleh karena itu, Awi mengimbau kepada keluarga ibu mutilasi anak kandungnya untuk tidak melakukan penyebaran video. Terelebih lagi jika video yang tidak dapat bertanggung-jawabkan kebenarannya, termasuk adanya UU ITE sebagai konsekuensi penyebaran tersebut.

"Kita mengimbau sekecil informasi apapun sampaikan kepada polisi. Daripada nanti terkena  UU ITE kalau kita sebarkan sesuatu yang mentransmisikan, memfitnah orang, kan bahaya," tegas Awi.

(Baca juga: Keluarga Ancam Sebar Video terkait Kasus Mutilasi Anak)

Selain itu, Awi meminta apabila masih terdapat masalah personal, kiranya diselesaikan secara kekeluargaan. Sementara polisi, akan berkonsentrasi pada kasus pembunuhannya.

“Kalau ada masalah keluarga selesaikanlah secara keluarga. Kasus pembunuhannya kita proses, kita ungkap," tandasnya.

Seperti diketahui, keluarga Mud Mainah alias Iin (28), istri polisi pemutilasi anaknya, Arjuna (1) mengakui bahwa Mud mengalami depresi berat. Keluarga bahkan mengancam akan menyebarkan rekaman video pengakuan Mud ketika diperiksa polisi.

"Kami punya rekaman pengakuan Mud dari penyidik yang dilakukan polisi terkait kasus mutilasi. Tapi saat ini saya enggak bisa kasih tahu dulu," ujar kakak Mud Mainah alias Iin bernama Wahid (35) pada Kamis 6 Oktober 2016. (sym)

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement