MEDAN – Berbagai jenis hama seperti ulat, siput, penggerek batang, hama putih palsu, kresek, belalang, dan tikus menyerang lahan padi seluas 62 hektare di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut).
Koordinator pengamat organisme pengganggu hama tanaman dari Dinas Pertanian Langkat, Miswandi mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan untuk menyelamatkan tanaman padi yang diserang hama tersebut bersama dengan petani dan petugas penyuluh pertanian lapangan.
"Tanaman padi yang diserang organisme pengganggu hama tanaman itu terdiri atas 6,5 hektare berupa siput murbei di lahan pertanian petani yang ada di Kecamatan Sei Bingei, Binjai, Selesai, Hinai," jelasnya, Jumat (14/10/2016).
Kemudian gangguan hama penggerek batang pada lahan seluas 5,9 hektare di Kecamatan Secanggang, Sei Bingei, Batang Serangan, Kuala; gangguan hama putih palsu pada lahan seluas 11 hektare di Kecamatan Sei Bingei, Pangkalan Susu; gangguan wereng coklat pada lahan seluas 6 hektare.
Lalu gangguan hama helimthosporium pada lahan seluas 2 hektare, cercospora pada lahan seluas 3,5 hektare, dan gangguan hama rhizoktonia pada lahan seluas 5,1 hektare.
“Termasuk 8,9 hektare berupa gangguan hama blas di Brandan Barat, Gebang, Selesai, Secanggang, Sei Bingei, Pematang Jaya; 6,5 hektare gangguan hama kresek di Brandan Barat, Sirapit, Sei Bingei; 3 hektare gangguan walang sangit; 3,7 hektare gangguan hama tikus,” tuturnya.
"Gangguan pada tanaman padi juga ada gangguan hama pada tanaman jagung seperti tikus seluas 0,5 hektare, belalang seluas 3,4 hektare, bulai seluas 1 hektare, hawar daun 2,5 hektare, penggerek batang 5 hektare, dan ulat grayak seluas 2 hektare," tambah Miswandi.
Selain padi, tanaman kedelai seluas 0,5 hektare juga diserang hama tanaman berupa penggerek daun, ulat grayak pada lahan seluas 0,5 hektare, tanaman kacang hijau seluas 0,5 hektare juga diserang hama, kacang tanah seluas 0,7 hektare diserang hama berupa karat daun, cercospora pada lahan seluas 0,2 hektare, dan penggerek daun pada lahan seluas 0,2 hektare.
“Ubi kayu juga diserang hama tanaman berupa kutu kebul di Kecamatan Selesai seluas 1 hektare,” sambungnya.
Terhadap berbagai serangan hama tanaman itu, petani maupun penyuluh sudah melakukan upaya untuk menyelamatkan di lapangan agar tanaman padi maupun lainnya itu bisa diselamatkan dengan memberikan berbagai obat-obatan untuk pencegahannya.
"Seperti pengggunaan insektisida sesuai anjuran, penggunaan fungisida, penggunaan bakterisida sesuai anjuran, sanitasi lingkungan, pengumpanan, pengutipan dan pemasangan perangkap, pengeringan air sawah, sanitasi daun tanaman terserang. Kita dampingi petani yang lahannya diserang hama,” pungkas Miswandi.
(Rachmat Fahzry)