JAKARTA - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Polisi Boy Rafli Amar mengatakan, berdasarkan pemeriksaan saksi terkait insiden penyerangan pos polisi lalu lintas (Polantas) di Kawasan Pendidikan, Cikokol, Kota Tangerang menunjukkan bahwa pelaku telah terpengaruh paham radikalisme yang menganggap aparat pemerintah sebagai thoghut (berhala).
Menurut Boy, berdasarkan penelusurannya, pelaku merupakan salah satu orang yang berhasil direkrut dan menjadi anggota kelompok Jamaah Anshoru Daulah (JAD) oleh Fauzan Al Anshari yang juga bagian dari jaringan JAD.
"Hal ini kita dapat info sudah pernah di-baiat (sumpah) di Nusakambangan termasuk juga mendapatkan semacam sekolah di pondok pesantren secara gratis di Ciamis," kata Boy di Kompleks Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2016).
Akan tetapi, lanjut Boy, pihaknya tidak menemukan bukti kuat yang menunjukkan aksinya itu berdasarkan instruksi atasan atau orang yang memengaruhi. Ia menduga pelaku melancarkan aksinya atas inisiatif sendiri.
"Jadi dia sudah sampai pada seperti itu (menganggap aparat thoghut) walaupun saat ini belum ada petunjuk atau saksi yang menyatakan ada instruksi terhadap yang bersangkutan," pungkasnya.
(Ulung Tranggana)