JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyayangkan pecahnya partai pendukung pemerintah dalam Pilgub DKI Jakarta.
Ada tiga partai yang berbeda haluan dengan PDI Perjuangan sebagai pendukung pemerintah. Tiga partai tersebut antara lain Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang diketahui mendukung pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Hal ini berbeda dengan PDI Perjuangan yang mengusung pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Dajrot Saiful Hidayat.
"Nanti tentunya bagaimana dengan PAN, PPP, PKB yang dewasa ini kalau kita mengetahui mereka mengikuti pilkada dengan pencalonan yang berbeda," kata Mega usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Megawati mengaku telah menekankan bahwa dalam pilkada seharusnya partai pendukung pemerintah tetap bersatu. Meski begitu, Mega mengatakan hal tersebut merupakan hak parpol untuk memilih.
"Padahal saya sudah mengatakan bahwa kalau tadinya sudah bersatu di dalam sebuah penguatan di pemerintahan ya seharusnya di dalam pilkada-pilkada yang ada kita bisa bersama-sama," kata dia.
Mega juga mengatakan akan menggelar pertemuan dengan para ketua umum partai. Pada pertemuan ini, ia mengaku ingin meminta izin ke Presiden Jokowi.
Selain itu, kepada Jokowi, Mega juga menyarankan agar safari politik pascaaksi 4 November dilanjutkan. Dengan safari politik itu, diharapkan dengan menggandeng para ketum partai, sehingga situasi yang memanas bisa didinginkan.
"Saya juga meminta ke presiden nanti ada pertemuan antara ketua umum. Seperti kemarin kan saya bertemu dengan Ketum Partai Golkar. Lalu mungkin beberapa hari ini saya akan bertemu dengan beberapa partai pendukung presiden," ujar Mega.
(Ulung Tranggana)