BEKASI - Insiden runtuhnya material tangga darurat Apartemen Grand Kamala Lagoon pada Rabu 4 Januari 2017 sempat diwarnai keributan. Keributan terjadi di luar gedung, saat Wakil Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu, berusaha masuk. Sekuriti membentak Syaikhu dan melarangnya masuk.
Buntut kejadian ini pun ternyata berlanjut. Pasalnya, masalah itu membuat sayap kanan organisasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gema Keadilan, naik pitam. Pada sore kemarin, DPD Gema Keadilan Kota Bekasi, Jawa Barat mendatangi lokasi.
"Tujuan kami datang itu untuk meminta klarifikasi terkait pembentakan yang dilakukan petugas keamanan terhadap Wakil Wali Kota Bekasi," ujar Ketua DPD Gema Keadilan Kota Bekasi, Afrinal, Kamis (5/1/2017).
Namun, pihaknya mendapat hambatan dari petugas keamanan yang telah bersiaga di jembatan masuk apartemen milik manajemen PP Properti, pengembang Apartemen Grand Kamala Lagoon itu.
Afrinal juga menyebut, salah satu petugas keamanan sempat membantah adanya perlakuan tidak menyenangkan kepada Syaikhu. "Kami sangat kecewa dengan pihak Grand Kamala Lagoon yang telah membentak Wakil Wali Kota Bekasi. Saksinya banyak, ada Satpol PP Kota Bekasi, ajudan Wakil Wali Kota, teman-teman media," tuturnya.
Gema Keadilan Kota Bekasi turut mendesak DPRD setempat membuat Pansus terkait insiden pegawai yang tertimpa puing tangga darurat di apartemen tersebut. "Kami akan mengawal kasus ini," katanya. (ran)
(Risna Nur Rahayu)