WASHINGTON – Penasihat Donald Trump, Reince Priebus, mengatakan sang presiden terpilih menerima kesimpulan laporan yang dikeluarkan oleh komunitas intelijen Amerika Serikat (AS) pada pertemuan Jumat 6 Januari 2017. Calon Kepala Staf Gedung Putih itu menyebut Trump akan segera mengambil tindakan.
Priebus menjelaskan, Trump sesungguhnya percaya bahwa Rusia berada di balik peretasan terhadap Partai Demokrat beberapa waktu lalu. Akan tetapi, politikus Partai Republik itu tidak mengklarifikasi apakah Donald Trump sepakat bahwa peretasan tersebut adalah perintah langsung dari Presiden Rusia, Vladimir Putin.
“Dia (Donald Trump) menerima fakta bahwa kasus ini adalah perbuatan entitas di Rusia. Jadi, ini bukanlah masalah,” tutur Priebus dalam ‘Fox News Sunday’, mengutip dari Reuters, Senin (9/1/2017). Itu adalah pengakuan pertama anggota senior Partai Republik bahwa Donald Trump mengakui fakta Rusia memerintahkan peretasan tersebut.
Usai pertemuan tersebut, Donald Trump kembali menolak dugaan Rusia berada di balik peretasan atau berupaya membantunya memenangi pemilihan presiden (pilpres). Meski mengakui ada peretasan, pria berusia 70 tahun itu mengatakan hal tersebut bisa saja dilakukan oleh Rusia, China, negara-negara lain, pihak luar, atau bahkan individu.
Juru bicara Donald Trump, Sean Spicer, mengatakan bahwa kesimpulan sang presiden terpilih tidak berubah sama sekali. Pernyataan yang dibuat Reince Priebus tersebut masih senada dengan pernyataan Donald Trump usai pertemuan. Trump juga berjanji akan membentuk tim untuk menangkal serangan siber dalam 90 hari pertama masa jabatannya.
“Rusia, China, negara-negara lain, pihak-pihak luar, dan orang-orang berupaya secara konsisten menerobos infrastruktur siber dari institusi pemerintah kita, perusahaan, dan organisasi termasuk Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC). Kita harus melawan dan menyetop serangan siber secara agresif. Saya akan menunjuk tim untuk memberikan rencana dalam waktu 90 hari setelah dilantik,” bunyi pernyataan resmi Donald Trump usai pertemuan.
(Wikanto Arungbudoyo)