MOJOKERTO - Warga Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat di area persawahan, Selasa (31/1/2017). Jasad laki-laki bercelana cokelat itu, ditemukan dalam kondisi terlentang di tepian sawah, di bawah pohon bambu.
Diduga mayat tersebut sudah lama berada di lokasi. Sebab, saat ditemukan, kondisi wajahnya sudah rusak dan tak bisa dikenali.
Informasi yang dihimpun, mayat tersebut ditemukan warga sekira pukul 07.30 WIB. Bermula saat Kusen, (45) yang notabene merupakan buruh tani pergi ke sawah milik Sabar (55) untuk membersihkan rumput di sela-sela tanaman padi yang mulai tumbuh.
"Tadi saya mau matun (membersihkan rumput yang tumbuh di sela tanaman padi) di sawahnya Haji Sabar," kata Kusen (45) salah seorang warga, kepada awak media Selasa (31/1/2017).
Namun, saat berjalan diarea persawahan, Kusen dikejutkan dengan sesosok mayat yang tergeletak di tepian sawah. Sontak buruh tani itu pun kaget dan berteriak meminta tolong. Mendengar teriakan itu, beberapa langsung menghampirinya.
"Saya langsung lapor sama perangkat desa tadi dan diajak ke Polsek. Mayatnya dalam kondisi terlentang. Sepertinya sudah lama meninggalnya, karena sudah bengka," tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Trowulan Kompol M. Sulkan mengatakan, mayat yang ditemukan di area persawahan tersebut adalah Munari (72), warga Desa/Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Itu setelah pihak keluarga mengenali pakaian yang melekat pada jasad tersebut.
"Korban terakhir dinyatakan hilang pada hari Sabtu, 28 Januari 2017. Awalnya pergi pamit jalan-jalan, tapi sampai hari ini tidak pulang dan ditemukan meninggal di sawah itu. Kemungkinan, korban sudah meninggal 4 hari lalu," ungkapnya.
Kapolsek menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan, aparat kepolisian tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun demikian, pihaknya tetap akan melakukan visum guna mengetahui penyebab kematian Munari.
"Saat ini, jasad korban sudah kita evakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan visum. Kami ingin mengetahui penyebab kematian korban, apakah karena sakit atau ada faktor lain yang menjadi penyebabnya," pungkasnya.
Pantauan okezone di lokasi, proses evakuasi jasad Munari ini berlangsung lama. Sulitnya akses menuju lokasi membuat petugas kepolisian dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto, harus berjibaku dengan lumpur. (sym)
(Erha Aprili Ramadhoni)