“Makam ini juga akan diberi batu nisan bertuliskan Ibrahim Datuk Tan Malaka. Tidak masalah ada dua makam Datuk Tan Malaka. Satu di Kabupaten Kediri dan satunya di Kabupaten Lima Puluh Kota,“ jelas Ferizal.
Raja Adat Kelarasan Bunga Setangkai rencananya akan memberikan penghargaan Bintang Mahaputra kepada Ibrahim Datuk Tan Malaka. Selain jasanya memperjuangkan kemerdekaan, penghargaan itu sebagai lambang persaudaraan dan silaturahim.
Misteri Kopor Tua Tan Malaka
Sementara kopor tua menjadi tempat tanah pekuburan Ibrahim Datuk Tan Malaka dalam upacara adat penobatan gelar Datuk Tan Malaka ke VII ternyata menyimpan cerita misteri. Entah kebetulan atau tdak setiap kendaraan yang ketempatan kopor logam penuh karat itu mendadak mogok.
Insiden ngadat pertama kali terjadi saat rombongan yang terdiri empat unit bus baru bertolak dari Kabupaten Lima Puluh Kota.
“Masih di Payakumbuh AC bus tiba tiba rusak dan mesin mati,“ tutur Ferizal.
Awalnya tidak terbersit pikiran soal kopor yang merupakan milik Tan Malaka. Apalagi dengan cek ringan mesin bus hidup kembali. Rombongan berpenumpang 150 orang (4 bus) itu harus tiba di Kediri sesuai jadwal. Sebab Selasa (21/2) pagi upacara adat pengukuhan (penobatan) gelar Datuk Tan Malaka ke VII di makam Ibrahim atau Datuk Tan Malaka ke IV di Desa Selopanggung Kabupaten Kediri harus dimulai. Namun kenyamanan itu tidak berumur lama.