Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Misteri Hasil Tes DNA Tan Malaka

Solichan Arif , Jurnalis-Kamis, 23 Februari 2017 |00:40 WIB
Misteri Hasil Tes DNA Tan Malaka
A
A
A

Bus yang sudah dicek sebelum berangkat dan dipastikan sehat walafiat seperti tiga unit lainnya itu kembali mogok. Lagi lagi mesin mati tanpa sebab jelas. Dan setelah dilakukan otak atik kecil pada bagian mesin, bus kembali hidup. “Kecurigaan” mogok tanpa sebab akibat “ulah” kopor tua mulai tumbuh. Untuk memastikan asumsi itu, panitia memindahkan kopor ke bus lain.

“Dan ternyata bus yang ketempatan kopor itu juga mogok. Begitu juga dengan bus lainya. Boleh percaya dan tidak, tapi kenyataanya seperti itu,  “terang Ferizal dengan tertawa. Meski “diganggu ulah” bus mogok, perjalanan jauh itu berhasil tiba dengan selamat di Kediri Senin malam (20/2). Seperti rencana awal, Selasa pagi (21/2), rombongan langsung mendatangi makam Ibrahim Datuk Tan Malaka.

Selain pengukuhan gelar Datuk Tan Malaka dan  Raja Kelarasan Bungo Setangkai,  upacara adat yang diikuti 142 pemangku adat itu juga akan mengambil tanah makam Tan Malaka. Pihak keluarga dan pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota telah memutuskan tidak akan melakukan penggalian kubur, termasuk memindahkan kerangka jenazah. Itu setelah Pemkab Kediri memperlihatkan sinyal penolakan.

Tidak ada kejadian aneh terkait kopor selama upacara adat berlangsung. Semua juga berjalan lancar saat tempat pakaian, bekal dan beberapa buku Tan Malaka di saat hidupnya itu beralih fungsi sebagai tempat penyimpan tanah kuburnya. Keanehan itu kembali muncul saat bus rombongan yang ketempatan kopor Tan Malaka bertolak pulang ke Kabupaten Lima Puluh Kota.

Baru menempuh jalan sekitar 12 kilometer dari Ponpes Lirboyo, AC bus tiba tiba mati. Diduga akibat panas, asap mengepul dari bagian mesin bus dan berakibat matinya mesin. Melihat gejala kebakaran, para  penumpang rombongan sontak panik, dan berebut keluar dari kendaraan. Insiden yang terjadi di jembatan Semampir Kota Kediri  berlangsung sekitar pukul 23.00 Wib

Malam itu Wabup Ferizal memutuskan membatalkan perjalanan pulang. Pihaknya tidak berani bersepekulasi sebelum ada kepastian bus dalam kondisi yang benar benar waras. Sebagai solusi, peserta rombongan kembali menginap di Kediri. Sementara terkait kopor Tan Malaka masih akan dirundingkan apakah kembali dibawa bersama bus rombongan atau dikirimkan via jasa pengiriman.

“Dengan adanya peristiwa aneh ini menunjukkan bahwa ritual adat yang kita lakukan merupakan kegiatan yang sakral, “paparnya. Sementara satu satunya insiden mistis selama proses upacara penobatan gelar Datuk Tan Malaka ke VII  adalah kerasukanya Yusron, salah satu peserta rombongan dari Kabupaten Lima Puluh Kota.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement