SUKOHARJO - Keterlambatan penyaluran penyaluran beras untuk rumah tangga sasaran (RTS) yang diberitakan Okezone, direspons anggota Komisi VI DPR RI, Endang Srikarti Handayani dengan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di gudang Bulog Triyagan, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Saat sidak, Endang diterima langsung oleh Kepala Sub drive Bulog Solo Titov Agus Savilia dan juga kepala gudang Bulog Triyagan Mojolaban, Sukoharjo, Bramantyo dan staf gudang Bulog.
Dalam sidak tersebut Endang sengaja meminta ditunjukkan kondisi beras yang memiliki masa simpan paling lama di gudang milik Bulog ini. Dan hasilnya, Endang sangat terkejut saat melihat ada salah satu stok beras yang sudah mulai rusak. Beras tersebut terlihat mulai menggumpal. Selain warna beras mulai kusam, bau beras itupun mulai apek.
"Ini stok beras sejak sejak kapan," tegas Endang sambil mencium beras yang dipegangnya, Minggu (5/3/2017).
Mendapat pertanyaan menyangkut beras yang kondisinya sudah mulai rusak, Kepala Sub drive Bulog Solo Titov Agus Savilia mengatakan bila beras itu sudah disimpan dalam gudang Bulog sejak sepuluh bulan yang lalu.
"Semakin lama beras disimpan pasti akan menurunkan kualitas beras itu sendiri. Itu stok beras Bulog sejak sepuluh bulan," terang Agus.
Mendapat jawaban itu Endang pun emosi. Endang meminta agar Bulog tidak menyimpan beras di atas lima bulan. "Maksimal masa simpan beras tidak boleh lebih dari empat sampai lima bulan," tegas Endang.
Melihat kondisi beras yang sudah mulai menggumpal, timbul kekhawatiran pada Endang kalau beras yang usianya sudah sepuluh bulan tersimpan di dalam gudang Bulog itu akan dicampur di beras Raskin. Endang meminta agar beras itu tidak disalurkan karena kondisinya sudah mulai rusak, menjamur dan menggumpal.
"Beras ini, ingat jangan sampai dicampur di beras Raskin ya. Kasihan nanti para penerima Raskin," ungkap Endang.
Mendengar itu Titov Agus Savilia menegaskan kualitas beras di Bulog sudah memenuhi standart dan Bulog ketentuan yang berlaku. Selain itu tegas Titov, Bulog menerima serapan beras dari luar sebanyak mungkin dari petani.
Bahkan serapan beras Bulog juga dikeluarkan untuk wilayah Kalimantan, Sumatra dan beberapa wilayah lain. "Kita pastikan beras Bulog aman untuk dikonsumsi," ungkap Titov
Sementara itu terkait penyaluran Raskin yang terlambat, Titov sampaikan untuk menyalurkan raskin itu harus ada dasar petunjuk atau instruksinya. Padahal stok beras digudang Bulog masih sangat mencukupi.
Penyaluran raskin pada tahun ini, ungkap Titov pihaknya belum menerima petunjuk atau surat instruksi dari Pemprov. Namun, untuk penyaluran raskin 2017 ini, pihaknya baru menerima petunjuk Jumat (4/3/2017).
"Jika intruksi sudah turun maka sesegara mungkin beras akan kita salurkan pada RTS yang berhak. Namun sebelumnya akan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah," ungkap pungkas Titov.
Seperti yang diberitakan sebelumnya Masyarakat Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah yang ada dalam daftar rumah tangga miskin yang berhak mendapat jatah raskin belum menerima haknya selama dua bulan, yakni Januari dan Februari.
(Khafid Mardiyansyah)