TANGERANG – Ketegangan antara sopir angkutan kota (angkot) dan pengemudi transportasi berbasis aplikasi atau online di Tangerang sudah mereda.
Kedua belah pihak yang pernah berseteru ini berkumpul di Taman Kota Tangerang untuk bercengkerama dan menikmati hiburan musik yang disediakan Polres Metro Tangerang.
Sembari diiringi musik dangdut, para pengemudi larut dalam alunan musik yang dinyanyikan oleh dua penyanyi lokal Tangerang. Tak terkecuali aparat keamanan, warga, dan para pengguna jalan yang tengah melintas, juga ikut larut dalam haru dan keriuhan suasana yang cukup bersahabat.
"Ada ojek online di matamu dan ada sopir angkot di hatimu," seru Kapolres Metro Tangerang, Kombespol Harry Kurniawan, Sabtu (11/3/2017).
Ia juga mengimbau kepada kedua belah pihak untuk beraktivitas seperti biasanya. "Biar akar masalah antara ojek online dan sopir angkot ini diselesaikan oleh pemerintah kota dan pemerintah pusat, dan saya harap semuanya bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala," lanjutnya.
Harry juga menyarankan agar para sopir angkot dan ojek online maupun masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh kabar-kabar hoax yang dapat memicu konflik.
"Kabar hoax adalah kabar yang menyesatkan. Jangan mudah terprovokasi percayakan pada TNI dan Polri yang akan menjaga situasi tetap kondusif," ujarnya.
Acara deklarasi damai tersebut diadakan sekira satu jam. Acara diadakan sebagai bentuk kesepakatan perdamaian kedua belah pihak saling berpelukan sebagai simbol keduanya sudah saling memaafkan.
(Rachmat Fahzry)