Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Turki-Belanda Perang Mulut, Erdogan Ungkit Tragedi Pembantaian Srebrenica

Silviana Dharma , Jurnalis-Rabu, 15 Maret 2017 |11:27 WIB
Turki-Belanda Perang Mulut, Erdogan Ungkit Tragedi Pembantaian Srebrenica
Presiden Turki dan PM Belanda. (Foto: AFP/Getty Images)
A
A
A

ANKARA – Ketegangan diplomatik antara Turki dan Belanda kian memanas. Perang mulut pun tak terhindarkan. Kali ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkit-ungkit tragedi pembantaian Srebrenica yang terjadi di Bosnia pada 1995.

Kasus di Srebrenica termasuk pelanggaran hak asasi manusia berat, genosida. Lebih dari 8.000 umat Muslim Bosnia tewas dalam kejadian ini. Semua korbannya berjenis kelamin laki-laki. Mereka diserang tentara Republik Srpska yang dipimpin Jenderal Ratko Mladic pada Juli 1995.

Sejumlah negara Eropa dinyatakan bersalah dalam kasus ini oleh Mahkamah Internasional. Di antaranya, pasukan Serbia Bosnia, paramiliter Serbia Scorpion dan ratusan sukarelawan dari Ukraina dan Rusia.

Sementara, Belanda yang saat itu menjadi kontingen terbesar Pasukan Perlindungan PBB, dianggap andil karena tidak mencegah invasi di Srebrenica dan membiarkan pembantaian berdarah itu terjadi. Padahal Belanda punya 400 tentara yang bisa dikerahkan.

Erdogan mengambil kesempatan ini untuk mengungkit aib tersebut. Katanya, kegagalan itu menunjukkan kalau Negeri Kincir Angin punya masalah moral. “Sarafnya mentah, moralitasnya rusak,” tandasnya, seperti disadur dari BBC, Rabu (15/3/2017).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement