Apalagi jumlah perkiraan WNI yang hendak bertolak ke Syria melewati Turki tidaklah sedikit. "Eskalasinya juga tinggi, untuk memantau orang-orang yang dikategorikan terindikasi terorisme," sambungnya.
Menurut dia, di Turki jumlah WNI yang diduga hendak bergabung ke ISIS jumlahnya ada ratusan. "Paling tidak ada 300 orang WNI yang diduga kuat hendak bergabung dengan ISIS. Latar belakangnya macam-macam ada yang swasta ada yang pelajar," lanjutnya.
Lanjut dia, Kapolri bakal meneken MoU di pertengahan 2017 ini tepatnya di bulan Juni. Bahkan selain di Turki, Atase Kepolisian juga bakal dibentuk di Jordania. "Di Jordan, karena eskalasinya human trafficking banyak," kata mantan penyidik utama Bareskrim Polri ini.
Khusus untuk di Turki atase Polri akan dipimpin oleh seorang perwira berpangkat Kombes dari Densus 88 Antiteror.
(Donald Banjarnahor)