BANDA ACEH – Pemerintah Aceh akan membentuk tim untuk menetiti terhadap suku Mante. Bila orang-orang Mante itu masih ada dan diketahui keberadaannya, pemerintah siap memberikan pelayanan pendidikan, kesehatan dan lainnya kepada mereka.
Suku Mante yang sempat diperkirakan sudah punah kini kembali jadi perbincangan menyusul viralnya video yang menampilkan sosok makhluk kerdil di belantara Aceh yang diduga orang Mante. Untuk membuktikan benar tidaknya itu orang Mante, pemerintah akan menelitinya.
Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Mulyadi Nurdin menuturkan, hingga kini tim media telah dibentuk untuk melacak kebenaran video tersebut. Bila sudah diverifikasi kebenarannya, mereka akan meneliti secara mendalam dengan melibatkan para pakar.
“Kalau memang nanti suku Mante masih ada, maka (mereka) merupakan masyarakat Aceh juga. Sehingga pemerintah berkewajiban untuk memberikan pelayanan seperti pendidikan, kesehatan, dan seperti listrik juga,” kata Mulyadi di Banda Aceh, Jumat (31/3/2017).
Namun, dari catatan berbagai literatur, suku Mante tidak dapat menyatu dengan masyarakat pada umumnya. Menurut pakar sejarah, Mante bahkan selalu mengasingkan diri dari kehidupan manusia normal. Selain itu suku kuno ini diduga menggunakan bahasa sendiri untuk berkomunikasi.
Mulyani menyebut dalam catatan Orientalis Belanda Christiaan Snouck Hurgronje mengatakan bahwa sejak masa perang Belanda di Aceh (1873 – 1904) pernah ditemukan sosok makhluk kerdil di belantara hutan. Namun cerita itu tidak dilihat Snouck secara langsung, hanya dari cerita masyarakat pedalaman.
“Saat masa Belanda juga diceritakan pernah sosok kerdil itu dibawa ke Istana menghadap raja, namun manusia diduga suku mante itu tidak mau berbicara bahkan tidak makan, sampai akhirnya mati,” pungkasnya.
Pemerintah Aceh, kata Mulyadi, akan menempuh cara persuasif untuk melakukan penelitian terhadap kebenaran suku Mante. Penelusuran ini dilakukan untuk menjawab rasa penasaran masyarakat terhadap suku kuno itu yang diperkirakan sudah hidup di Aceh sejak 3000 tahun sebelum Masehi.
(Salman Mardira)