Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Legenda Suku Mante, Rela Mati demi Harga Diri di Depan Raja Aceh

Rayful Mudassir , Jurnalis-Sabtu, 01 April 2017 |14:07 WIB
Legenda Suku Mante, Rela Mati demi Harga Diri di Depan Raja Aceh
Penampakan orang kecil di belantara Aceh dalam video (foto Youtube)
A
A
A

BANDA ACEH – Keberadaan Suku Mante di Pedalaman Aceh masih menjadi perdebatan sejumlah pihak. Dari cerita yang beredar, sepasang orang Mante dulu pernah ditangkap oleh pasukan Kerajaan Aceh Darussalam ratusan tahun lalu lalu meninggal dunia.

Ketua Grup Aceh Lamuri Foundation (ALIF), Mawardi Usman mengatakan, berdasarkan cerita zaman dulu, suku Mante pernah ditangkap saat masa Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah (1514–1530 Masehi). Dua orang Mante yang ditangkap saat itu, sebutnya, ialah pasangan suami istri.

“(Saat ditangkap) mereka tidak mau bicara dan makan dan memilih mati kelaparan. Sultan menangisi kematian dua Mante ini dan mengeluarkan peraturan jangan mengganggu mereka jika berjumpa di hutan,” kata Mawardi kepada Okezone di Banda Aceh, Sabtu (1/4/2017).

Suku Mante, kata Mawardi, adalah suku berharga diri tinggi. Mereka lebih memilih mati daripada menerima bantuan orang lain. Atas dasar itu, pihaknya menyebut upaya pemerintah untuk mencari orang Mante, tidak bijak. Jika pun melakukan penelitian, perlu langkah yang lebih bijaksana.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement