JAKARTA - Setiap tahun, Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson menggelar acara buka puasa bersama dengan berbagai kalangan. Tahun ini akan menjadi kali terakhir Dubes Grigson menghelat tradisi tersebut. Pasalnya, ia akan kembali ke Negeri Kanguru pada akhir 2017.
"Saya sebenarnya kecewa karena ini Ramadan terakhir saya di Indonesia. Saya amat menikmati Ramadan di Indonesia, karena terasa seperti momen berkumpul bersama keluarga di Australia. Selalu merasa ini momen yang amat penting. Momen ketika orang Indonesia berkumpul bersama keluarga mereka. Dan saya menyukainya," ujar Grigson, usai acara buka puasa bersama di kediamannya, Selasa (30/7/2017).
Ayah dua anak itu menyebut, salah satu momen yang akan dirindukannya adalah kegiatan buka puasa bersama.
"Ini bukan sekadar membatalkan puasa, tetapi saat yang tepat untuk berkumpul dan berbincang dengan keluarga dan teman," imbuhnya.
Grigson menilai, puasa Ramadan adalah praktik ibadah yang menarik. Sebab, mereka yang menjalankan ibadah puasa tidak hanya ditantang untuk berpuasa sepanjang hari, tetapi juga menguji pribadi mereka.
"Sangat menarik melihat orang-orang berpuasa dan bagaimana mereka menangani tantangan ini. Orang Indonesia sangat kuat mengelola ibadah puasanya. Selain itu, kecenderungan orang Indonesia menghabiskan banyak waktu dengan keluarga dan teman selama Ramadan menjadi nilai penting. Dan juga bagaimana mereka memberikan kembali ke masyarakat. Banyak masjid memberikan program kemanusiaan, tetapi jumlahnya bertambah selama Ramadan," paparnya.
Pria yang ditugaskan di Indonesia sejak Januari 2015 itu mengaku, selalu mencoba berpuasa beberapa hari setiap tahun. "Biasanya tiga hari. Tapi saya tidak memiliki kekuatan seperti orang Indonesia," pungkasnya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)