MOSKOW – Presiden Rusia, Vladimir Putin, angkat bicara mengenai nasib mantan pegawai kontraktor Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Edward Snowden. Mantan agen KGB itu mengatakan apa yang dilakukan Snowden dengan membocorkan rahasia mata-mata AS adalah sebuah kesalahan.
Pria berusia 33 tahun itu kini tinggal di Rusia setelah mendapat suaka politik pada 2013. Meski membocorkan rahasia kerja mata-mata, Putin tidak menganggap Snowden sebagai seorang pengkhianat negara.
“Snowden bukan pengkhianat. Dia tidak mengkhianati kepentingan negara, tidak juga memberikan informasi apa pun ke negara lain yang dapat membahayakan warga,” ucap Presiden Vladimir Putin, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (2/6/2017).
Pria berjuluk Grey Cardinal itu menyarankan, Snowden seharusnya mengundurkan diri dari pekerjaannya seperti dirinya dahulu dari KGB jika tidak menyukai apa yang dikerjakannya. Kendati demikian, Putin mengatakan Snowden memiliki hak penuh atas apa yang dilakukannya.
Pria asal Saint Petersburg itu menganggap tindakan AS untuk memata-matai warganya sudah terlalu jauh. Putin juga mengkritik kebijakan Negeri Paman Sam untuk memata-matai negara-negara yang menjadi sekutu seperti halnya Jerman.
Sebagaimana diketahui, Edward Snowden menjadi buronan AS setelah membocorkan praktik mata-mata yang dilakukan NSA terhadap masyarakat. Setelah diberikan suaka politik, Snowden berhak tinggal di Rusia hingga 2020 dan mengajukan status kewarganegaraan pada 2021.
(Wikanto Arungbudoyo)