KAIRO – Parlemen Mesir dilaporkan tengah menggelar voting untuk menentukan nasib dua pulau tak berpenghuni yang berada di Laut Merah yang rencananya akan diserahkan ke Arab Saudi. Langkah “transfer” kedaulatan ini sempat memicu kritikan dari para netizen.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (15/6/2017) komite khusus di Parlemen Mesir disinyalir sudah mendukung sepenuhnya rencana pemindahan kedaulatan tersebut dan akan dilakukan pemungutan suara sebelum dapat diratifikasi oleh Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi.
Kabar penyerahan ini sebenarnya sudah merebak dari 2016 ketika munculnya pengumuman kesepakatan demarkasi maritim dengan Arab Saudi. Pada kesepakatan itu Mesir menyerahkan Pulau Tiran dan Sanafir kepada Riyadh.
“Kami telah dengan suara bulat menyetujui pengaturan demarkasi dengan Arab Saudi dana akan dilakukan voting pada sesi sidang umum,” ujar Komite Perwakilan Pertahanan dan Keamanan Nasional Mesir, Kamal Amer.
Langkah ini sebenarnya sudah diperkuat sebelumnya pada April 2017 tepatnya ketika Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud mengunjungi Kairo. Pada kunjungannya itu Raja Salman mengumumkan tercapainya kesepakatan terkait Pulau Tiran dan Sanafir.
Secara historis, pemerintah Mesir dan Arab Saudi mengklaim bahwa dua pulau itu memang di bawah perlindungan Kairo semenjak 1950 atas permintaan Raja Saudi, Abdulaziz Al Saud.
(Emirald Julio)