Kejadian tersebut telah menjatuhkan mental anak perempuan Yahya, bahkan hingga saat ini anaknya enggan melanjutkan sekolah karena malu telah divonis hamil oleh guru di salah satu SMK.
"Saya kecewa dengan tindakan pihak sekolah yang dinilai tidak manusiawi, harusnya pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh petugas yang profesional," papar Yahya.
Karena merasa harga diri anak perempuannya telah dilecehkan, Yahya akan mendatangi pihak sekolah dan meminta tanggung jawab terhadap tuduhan tersebut.
"Pihak sekolah harus bertanggung jawab terhadap ucapan yang memvonis anak perempuan saya hamil karena sampai saat ini psikologinya merasa malu dan tertekan," pungkasnya.
(Mufrod)