“Para korban mendeskripsikan institusi tersebut seperti penjara, neraka, dan kamp konsentrasi. Banyak dari mereka yang menyebut masa tersebut sebagai yang paling kelam sepanjang hidupnya, yang diwarnai dengan kekerasan, rasa takut, serta ketidakberdayaan,” tukas Ulrich Weber.
(Ulrich Weber mengungkapkan laporannya dalam jumpa pers. Foto: Armin Weigel/Associated Press)
Salah satu yang dianggap bertanggung jawab adalah Georg Ratzinger, kakak dari mantan Pemimpin Tertinggi umat Katolik Roma Paus Benediktus XVI. Pria berusia 93 tahun itu diketahui memimpin paduan suara tersebut pada periode 1964-1994. Pada 2010, ia sempat mengakui telah menampar siswa pada dan berkilah dirinya tidak tahu sejauh mana aksi pendisiplinan itu dikategorikan brutal.
Weber mengatakan, Georg Ratzinger sengaja menutup mata dan tidak turun tangan meski tahu praktik tersebut. Pihak Keuskupan Agung Regensburg sudah mengakui kesalahannya di masa lalu dan berkomitmen untuk mencari tahu apa yang sesungguhnya terjadi serta menanganinya dengan baik.
“Kita semua melakukan kesalahan dan belajar banyak dari sana. Kami melihat hari ini bahwa kami bisa melakukan hal-hal yang lebih baik dan lebih cepat,” tutur Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Regensburg, Michael Fuchs.
(Wikanto Arungbudoyo)