TIMIKA - Aksi massa korban pemutusan hubungan kerja (PHK) PT Freeport Indonesia terus berlanjut. Selain membakar fasilitas di Terminal Gorong-Gorong, mereka juga menyerang kantor PT Petrosea Tbk, perusahaan penyuplai tenaga kerja ke PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, malam ini. Puluhan kendaraan ikut dirusak dan dibakar.
Pasca-pembubaran massa dari check point Mile 28 sejak pukul 19.30 WIT, massa yang dipukul mundur balik menyerang di sejumlah lokasi, di antaranya terminal bus gorong-gorong dan Kantor Petrosea. Penyerangan yang dilakukan dengan cara merusak dan membakar fasilitas serta kendaraan milik perusahaan maupun karyawan.
Di Terminal Gorong-Gorong, massa membakar pos penjagaan dan puluhan kendaraan roda dua, Sabtu (19/8/2017) malam. Di PT Petrosea, massa merusak kantor dan kendaraan milik perusahaan kontraktor itu. Sedikitnya 20-an kendaraan roda empat rusak dan puluhan kendaraan roda dua milik karyawan yang bekerja.
Â
Kantor kontraktor dirusak massa (Saldi/Okezone)
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar memantau langsung lokasi penyerangan di Petrosea dan bertema manajemen untuk berkoordinasi terkait aktivitas perusahaan itu.
"Mereka setelah menyerang lalu pergi. Tapi sekarang kami sudah tempati anggota di sini (Petrosea) untuk mengantisipasi," kata Boy Rafli.
Massa karyawan mogok kerja menuntut agar aspirasi yang selama ini mereka perjuangkan dapat didengar oleh pemerintah, terutama PT Freeport yang melakukan program furlough yang sudah diberlakukan kepada karyawan.
"Intinya didalam aturan tidak ada yang namanya furlough, apalagi program PPHKS itu. Kami akan terus perjuangkan apa yang menjadi hak kami, karena kami melakukan aksi mogok ini untuk menuntut hak kami," tegas Stevan Yawan, salah satu peserta aksi mogok kerja karyawan Freeport.
Follow Berita Okezone di Google News
(sal)