Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Salut! Sudah Sepekan Indonesia Berdiplomasi Hentikan Kekerasan Terhadap Etnis Rohingya

Agregasi Sindonews.com , Jurnalis-Selasa, 05 September 2017 |13:36 WIB
Salut! Sudah Sepekan Indonesia Berdiplomasi Hentikan Kekerasan Terhadap Etnis Rohingya
Pengungsi Rohingya. (Foto: Reuters)
A
A
A

SUDAH sepekan ini, Indonesia melalui Menteri Luar Neger Retno Marsudi melakukan upaya diplomasi untuk meredakan ketegangan di Myanmar.

Indonesia menawarkan solusi kepada Myanmar untuk menghentikan kekerasan terhadap kelompok Rohingya di Rakhine State. Saat bertemu dengan Konselor Negara Republik Persatuan Myanmar Aung San Suu Kyi di Nay Pyi Daw, Indonesia menawarkan Formula 4+1.

Empat elemen dimaksud adalah mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine tanpa memandang suku dan agama, dan pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan kemanusiaan.

(Baca juga: Lanjutkan Diplomasi untuk Rohingya, Menlu Retno Sambangi Bangladesh)

Satu elemen lainnya adalah pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasihat untuk Rakhine yang dipimpin oleh Kofi Annan dapat segera diimplementasikan. "Empat elemen pertama merupakan elemen utama yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusiaan dan keamanan tidak semakin memburuk," kata Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Suu Kyi, seperti tertuang dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Tapi, tawaran Indonesia ini belum bisa dilihat hasilnya mengingat tragedi kemanusian yang menyebabkan terusirnya warga Rohingya terus mengalir. Dan berikut ini catatan diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam sepekan ini :

29 Agustus

Mantan Sekjen PBB Kofi Annan menelepon Menlu Retno Marsudi untuk meminta Indonesia mengimplementasikan laporan dari Komisi Nasihat yang dipimpin Annan.

30 Agustus

Menlu Retno menyampaikan rencana berkunjung ke Myanmar.

(Baca juga: Kronologi Kekerasan di Rakhine Pemicu Eksodus Muslim Rohingya)

31 Agustus

Menlu Retno meluncurkan Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) yakni gabungan 11 organisasi kemasyarakatan untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Rakhine.

1 September

Menlu Retno membahas konflik Myanmar dengan Sekjen PBB Antonio Guterres.

3 September

Presiden Joko Widodo mendesak Myanmar untuk secepatnya menghentikan aksi kekerasan dari memberikan perlindungan bagi semua etnis dan pemeluk agama serta memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan.

4 September

Menlu Retno tiba di Myanmar. Dia bertemu dengan pemimpin nasional Aung San Suu Kyi dan Panglima Bersenjata Myanmar.

5 September

Menlu Retno akan bernagkat ke Dakha, Bangladesh untuk melakukan pertemuan dengan Menlu Bangladesh guna membahas isu pengungsi Rohingya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement