Nam Sung-wook mengatakan, temperamen tinggi dan sembrono dari Kim Jong-un menandakan bahwa putra Kim Jong-il itu nampaknya belum akan berhenti memerintahkan aksi-aksi provokatif. Ia yakin uji nuklir terakhir Korut itu mewakilkan karakter liar Kim Jong-un tersebut.
“Jika Kim tidak disingkirkan, isu ini akan selalu ada,” ujar Sung-wook. Ia juga menerangkan mengapa Jong-il akhirnya memilih Jong-un sebagai penerus, bukan Kim Jong-nam atau Kim Jong-chol.
Kim Jong-nam sebenarnya hampir pasti terpilih sebagai penerus. Akan tetapi, pria yang tewas dibunuh di Malaysia pada Februari 2017 itu malah membuat kasus. Jong-nam tertangkap pada 2001 saat hendak memasuki Jepang dengan menggunakan paspor palsu demi melancong ke Disneyland.
Sementara itu, Kim Jong-chol memiliki tendensi sebagai transgender setelah mengalami kecelakaan mobil. Nam Sung-wook mengklaim, alasan tersebutlah yang membuat Kim Jong-un terpilih sebagai penerus dinasti Korea Utara.
(Wikanto Arungbudoyo)