Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Konflik Rohingya, Kenapa Myanmar Mau Berdiplomasi dengan Indonesia?

Rayful Mudassir , Jurnalis-Jum'at, 08 September 2017 |11:24 WIB
Konflik Rohingya, Kenapa Myanmar Mau Berdiplomasi dengan Indonesia?
Pengungsi Rohingya melintasi jalan berlumpur setelah menyeberangi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Teknaf, Bangladesh (Reuters/Mohammad Ponir Hossain)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia menunjukkan sikap proaktif dalam menyelesaikan konflik di Rakhine, Myanmar. Pemerintah Indonesia baru-baru mengutus Menteri Luar Negeri untuk berdiplomasi dengan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Hasilnya junta militer negara itu akhirnya melunak, menurunkan intensitas serangan terhadap etnis Rohingya di Rakhine.

Pengamat hubungan internasional, Arya Sandhiyudha mengatakan, posisi Indonesia di mata Myanmar tidak bisa dipandang sebelah mata. Pada sejarahnya, Myanmar berutang budi karena berkat dukungan Indonesia negara itu diterima sebagai bagian dari ASEAN.

"Indonesia didengar karena sangat signifikan bagi ASEAN dan Myanmar. Indonesia adalah negara yang meyakinkan negara lain untuk menerima Myanmar masuk sebagai anggota ASEAN," kata Arya dalam diskusi live streaming 'Redbons: Bencana Kemanusiaan Rohingya & Solidaritas Muslim ASEAN' di Kantor Okezone, Gedung MNC News Center Lantai 12, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin.

Indonesia merupakan salah satu negara pendiri ASEAN, selain Thailand, Malaysia, Singapura dan Filipina. Sementara Myanmar menjadi anggota pada 23 Juli 1997 berbarengan dengan laos. Sebelum itu Brunei Darussalam dan Vietnam telah lebih dulu menjadi anggota ASEAN.

Arya mengatakan, tindakan Indonesia segera melakukan diplomasi dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi diapresiasi dunia. Pasalnya Indonesia menjadi negara pertama yang melakukan pertemuan dengan pemerintah Myanmar, setelah konflik di Rakhine kembali pecah pada akhir Agustus 2017.

"Kita juga mengapresiasi pemerintah Indonesia. Sangat hidup nurani Menlu Retno (Marsudi) saat melakukan diplomasi dengan Aung San Suu Kyi," tukasnya.

(Risna Nur Rahayu)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement