Benny menduga, penyebab munculnya sekumpulan lebah karena habitat mereka terganggu oleh aktivitas penebangan pohon di skeitar bandara. Pihaknya akan mengadakan pertemuan tersendiri guna membahas penyebab kemunculan sekumpulan lebah di area bandara, mengingat kawasan bandara termasuk di areal landasan pacu harus terbebas dari binatang liar atau aktivitas apapun yang membahayakan.
Laporan juga menyebutkan bahwa peristiwa ini juga dialami beberapa penerbangan lainnya. “Penyebab kemunculan lebah di area sekitar bandara diduga karea habitat atau sarang lebah terganggu oleh aktivitas penebangan pohon, sehingga koloni lebah menyebar dan berkumpul pada objek lain, termasuk pesawat yang ada di bandara,” lanjut dia.
Benny mengatakan, penyemprotan dan pemeriksaan ulang terhadap seluruh kondisi pesawat dilakukan sesuai prosedur keselamatan dan keamanan penerbangan. Setelah tidak ada kejanggalan teknis lainnya, pesawat dengan nomor penerbangan QG-884 rute Kualanamu Medan–Batam bisa dinyatakan laik terbang.
“Penerbangan lanjutan untuk kembali ke Batam dilakukan pada pukul 14.27 WIB, walau sempat mengalami keterlambatan atau delay selama satu setengah jam. Pesawat dilaporkan juga telah mendarat dengan selamat di bandara Batam pukul 15.55 WIB,” tukas Benny.
(Angkasa Yudhistira)