Sementara itu, manuver dua pesawat pembom B-1B AS di lepas pantai Korut pada Sabtu lalu diketahui atas mandat Presiden Korsel Moon Jae-in.
”Moon menerima pengarahan tentang rencana tersebut selama berada di New York, di mana pejabat Korsel dan AS mencapai kesepakatan mengenai status operasi tersebut untuk mengirim (pesawat) pembom ke (dekat Korea) Utara,” kata seorang pejabat dari Gedung Biru atau kantor presiden Korsel kepada The Korea Times, dalam kondisi anonim.
Pentagon sendiri menyatakan manuver pesawat pembom AS di dekat Korut sebagai pesan kuat bagi rezim Kim Jong-un atas perilaku sembrono Pyongyang, termasuk rentetan uji coba rudal dan senjata nuklir.
”Jelas Korea Utara adalah ancaman,” kata juru bicara Departemen Pertahanan AS Letnan Kolonel Christopher Logan pada hari Senin.
(Qur'anul Hidayat)