Masa Jabatan Segera Berakhir, Ini Program yang Dikebut Djarot
JAKARTA - Walau tak akan menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dalam waktu dekat ini, Djarot Saiful Hidayat tetap akan meneruskan program bedah rumah.
"Walau tak lagi dipilih rakyat Jakarta, kami bertekad menyelesaikan janji di penghujung tugas kami. Saya dengan beliau (Ahok) mencari cara untuk melakukan revitalisasi lingkungan kumuh di Jakarta," kata Djarot di Lapangan Serbuk, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (28/9/2017).
Menurutnya, program bedah rumah merupakan gagasan gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dia menyebut gagasan ini meluncur saat pasangan Ahok-Djarot berkampanye dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017 yang lalu.
"Saya bilang banyak cara bisa bangun rumah deret atau bedah rumah dibantu Bazis. Tapi yang belum adalah membangun rumah warga dengan prinsip gotong royong, melibatkan swasta, masyarakat dan pemerintah. Maka ini diujicoba di Cilincing," ungkapnya.
Dirinya yakin, rumah-rumah kumuh ini yang tadinya tidak layak huni, menjadi rumah sehat dan layak ditinggali setelah dibedah.
"Sedikitnya, ada 83 rumah di Cilincing yang akan dibedah, tapi setelah diseleksi hanya 67 rumah saja yang memenuhi kriteria. Salah satunya rumah Uwik (warga sekitar), seluas 100 meter persegi yang ditempati hingga 36 jiwa. Tadi saya dibisiki, ada satu rumah yang dihuni oleh tujuh keluarga. Luas lahan 112 meter persegi. Rumah 100 meter persegi, anggota keluarga 36 orang. Itu saudara kita juga yang harus kita bantu," katanya.
Disamping itu, salah satu penghuni rumah Uwik, Suratih mengatakan, rumah yang dihuni 7 kepala keluarga itu awalnya cukup pendek. Kepala orang dewasa bisa langsung menyentuh langit-langit hingga sering terbentur. Bahkan, saat musim hujan atapnya bocor dan anggota keluarga tidak bisa tidur nyaman.
"Makanya bersyukur sekali, kami terpilih mendapatkan program bedah rumah ini. Sekarang tidak bocor, tidak banjir, lebih nyaman saja, lebih lega karena dulu kan langit-langitnya pendek, sekarang tinggi, semua baru dari tembok sampai cat," tandasnya.
Sekadar diketahui, program bedah rumah dimulai pengerjaannya bulan April 2017 dan kini telah rampung dilaksanakan. Program ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 51 Tahun 2017. Setiap pemilik rumah yang dibedah diminta untuk memeliharanya dengan baik dan tidak menjual atau mengontrakkan rumah itu.
Djarot sendiri akan berakhir masa jabatannya akan berakhir pada 15 Oktober 2017. Rencananya pada 16 Oktober 2017, Presiden Joko Widodo akan melantik pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pemimpin baru DKI Jakarta. (feb)
JAKARTA - Walau tak akan menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dalam waktu dekat ini, Djarot Saiful Hidayat tetap akan meneruskan program bedah rumah.
"Walau tak lagi dipilih rakyat Jakarta, kami bertekad menyelesaikan janji di penghujung tugas kami. Saya dengan beliau (Ahok) mencari cara untuk melakukan revitalisasi lingkungan kumuh di Jakarta," kata Djarot di Lapangan Serbuk, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (28/9/2017).
Menurutnya, program bedah rumah merupakan gagasan gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dia menyebut gagasan ini meluncur saat pasangan Ahok-Djarot berkampanye dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017 yang lalu.
"Saya bilang banyak cara bisa bangun rumah deret atau bedah rumah dibantu Bazis. Tapi yang belum adalah membangun rumah warga dengan prinsip gotong royong, melibatkan swasta, masyarakat dan pemerintah. Maka ini diujicoba di Cilincing," ungkapnya.
Dirinya yakin, rumah-rumah kumuh ini yang tadinya tidak layak huni, menjadi rumah sehat dan layak ditinggali setelah dibedah.
"Sedikitnya, ada 83 rumah di Cilincing yang akan dibedah, tapi setelah diseleksi hanya 67 rumah saja yang memenuhi kriteria. Salah satunya rumah Uwik (warga sekitar), seluas 100 meter persegi yang ditempati hingga 36 jiwa. Tadi saya dibisiki, ada satu rumah yang dihuni oleh tujuh keluarga. Luas lahan 112 meter persegi. Rumah 100 meter persegi, anggota keluarga 36 orang. Itu saudara kita juga yang harus kita bantu," paparnya.