Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tak Bersalah, Teman Perempuan Pelaku Penembakan di Las Vegas Keturunan Indonesia?

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Senin, 02 Oktober 2017 |20:40 WIB
Tak Bersalah, Teman Perempuan Pelaku Penembakan di Las Vegas Keturunan Indonesia?
Marilou Danley. (Foto: Facebook)
A
A
A

LAS VEGAS - Pelaku penembakan massal di Las Vegas, Stephen Paddock (62) menginap di Mandala Bay Hotel and Casino, Las Vegas, Amerika Serikat (AS) beberapa hari sebelum menjalankan aksinya. Ia ditemani seorang perempuan berkewarganegaraan Australia.

News.com Australia, melansir The Courier Mail, Senin (2/10/2017) melaporkan, perempuan 62 tahun bernama Marilou Danley tersebut bisa jadi memiliki darah Indonesia. Danley diketahui merupakan profesional dalam judi dan kasino, serta tinggal di Reno, Nevada. Merujuk laman Linkedin-nya, Danley pernah bekerja sebagai pegawai Atlantis Casino pada 2010-2013.

Polisi Las Vegas telah menemukan Danley. Mereka meyakini, Danley tidak ada hubungannya dengan aksi penembakan brutal yang dilakukan Paddock. Tragedi ini menewaskan 50 orang dan melukai sedikitnya 200 orang lainnya.

BACA JUGA: Pelaku Penembakan di Las Vegas Ternyata Kakek 64 Tahun, Ini Nasibnya

Penyelidik dari kepolisian Las Vegas menyampaikan, Danley diketahui merupakan mantan teman serumah Paddock. Danley diyakini tinggal di Gold Coast selama lebih dari 10 tahun dan menikah dengan seorang pria Australia. Ia lalu pindah ke Amerika Serikat (AS) 20 tahun lalu.

"Saya tidak menyangka ia akan terlibat dalam hal yang seperti ini," ujar salah seorang teman Danley, dari Robina di Gold Coast, kepada The Courier-Mail.

DOR!!! Penembakan di Las Vegas, 20 Orang Tewas 100 Lainnya Terluka

Sebelumnya, Sheriff Clark County, Joseph Lombardo menyatakan, polisi mencari Danley dan dua mobil dalam penyelidikan identitas dan motif penembak maut tersebut.

BACA JUGA: VIDEO: Mencekam! Suara Senjata Api dan Jeritan Ketakutan saat Penembakan di Konser Musik Las Vegas

Berbicara kepada wartawan sambil menahan emosinya, Lambardo menambahkan, polisi kini sedang menggeledah rumah dan kamar tempat Paddock menginap. Menurut Lombardo, pihaknya telah menemukan kendaraan tersebut, dan juga Danley.

"Ada petugas kami di kediaman Paddock dan kami akan segera membawa surat izin penggeledahan," tutur Lombardo seraya menyebut bahwa tragedi ini juga menewaskan rekan mereka sesama polisi.

"Kami sedang bertahan, dan melakukan yang terbaik," imbuhnya. "Kami akan terus memerhatikan kesehatan mereka," ujar Lambardo tentang para petugas perespons darurat.

BACA JUGA: Presiden Donald Trump Sampaikan Belasungkawanya untuk Korban Penembakan di Las Vegas

 Begini Suasana Lokasi Penembakan di Las Vegas yang Menewaskan 20 Orang

Insiden berdarah ini terjadi pada konser musik country, Route 91, di dekat Mandalay Bay Hotel and Casino, Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Banyaknya korban membuat tragedi ini sebagai insiden penembakan terburuk sepanjang sejarah AS. Sebelumnya, predikat ini dilekatkan pada peristiwa penembakan di sebuah klub malam di Orlando, Juni 2016.

Para saksi menyatakan, melihat kilatan cahaya di ketinggian Mandalay Bay Hotel. Saat rentetan tembakan ditujukan kepada sekira 40 ribu penonton konser, suranya seperti 'petasan'.

Independent, Senin (2/10/2017) melaporkan, Paddock diketahui menembak dari lantai 32 hotel tersebut ke arah kerumunan penonton konser. Unit taktis reaksi cepat harus menggunakan bahan peledak untuk memasuki kamar Paddock, dan menemukan pria asal Mesquite, Nevada, itu telah meninggal dunia.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement