Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dibanding Pemerintahan SBY, Publik Lebih Puas Kinerja Jokowi 2 Tahun Jelang Pilpres

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Kamis, 05 Oktober 2017 |18:44 WIB
Dibanding Pemerintahan SBY, Publik Lebih Puas Kinerja Jokowi 2 Tahun Jelang Pilpres
Presiden Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono. Foto Antara
A
A
A

JAKARTA - Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengeluarkan data riset yang menyatakan bahwa pemerintahan Joko Widodo lebih baik, dibandingkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam risis yang diterima Okezone, Kamis (5/10/2017), Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan, menyebut paralel tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi saat ini mencapai 68% atau menguat 1% dari survei sebelumnya.

“Kalau dibandingkan dengan pengalaman SBY yang sama-sama petahana 2 tahun menjelang Pilpres 2009, kepuasan pada Jokowi lebih tinggi. Kepuasan pada kinerja Presiden SBY pada September-Oktober 2006 sebesar 67% dan September 2007 turun menjadi 58%, sedangkan pada Presiden Jokowi pada 2016 sebesar 69%, dan September 2017 sebesar 68% (relatif stabil),” paparnya.

Baca Juga: Survei SMRC: Jika Pilpres Digelar Sekarang, Jokowi 38,9% Prabowo 12%

Tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi mengalami peningkatan, menurut Djayadi, karena SBY waktu itu mengeluarkan kebijakan pengurangan subsidi BBM yang tidak populis. Sementara Jokowi tidak mengeluarkan kebijakan serupa.

Ia menyimpulkan bahwa modal politik Presiden Jokowi 2 tahun menjelang pilpres 2019 lebih baik dibanding yang dimiliki Presiden SBY saat 2 tahun menjelang Pilpres 2009.

Survei ini menemukan bahwa kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi dan kabinetnya, serta elektabilitas Jokowi yang secara umum cenderung menguat konsisten dengan penilaian warga atas kondisi ekonomi dan penanggulangan berbagai masalah penting oleh pemerintah yang juga cenderung makin positif.

Ada 44,2%warga yang menyatakan kondisi ekonomi nasional sekarang lebih atau jauh lebih baik dari tahun lalu. Sementara yang menyatakan lebih atau jauh lebih buruk sekitar 20,6%.

“Sentimen atas kondisi ekonomi nasional dan rumah tangga ini sangat terkait dengan fluktuasi inflasi yang juga menunjukkan tren menurun,” jelas Djayadi.

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement