Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Insiden Penembakan dan Bunuh Diri Oknum Polisi, Lemkapi Ungkap Beberapa Faktor Penyebabnya

Ahmad Sahroji , Jurnalis-Jum'at, 13 Oktober 2017 |07:12 WIB
Insiden Penembakan dan Bunuh Diri Oknum Polisi, Lemkapi Ungkap Beberapa Faktor Penyebabnya
Ilustrasi
A
A
A

JAKARTA - Insiden bunuh diri dan penembakan dengan senjata api (senpi) oleh oknum polisi telah dua kali terjadi dalam bulan ini, yakni di Blora, Jawa Tengah, dan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Menanggapi hal itu Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kepolisian (Lemkapi), Edi Hasibuan menduga, ada masalah mendasar dalam tubuh Polri yang belum selesai, dan mengakibatkan jumlah anggota yang bunuh diri terus bertambah.

"Kami berpandangan. Ada berbagai faktor yg membuat polisi bunuh diri," ungkapnya, Jumat (13/10/2017).

Sejumlah faktor lain yang diduga menjadi penyebab polisi bunuh diri antara lain karena mengalami stress berat.

"Masalah pribadi yang belum tuntas, mulai dari masalah kesejahteraan hingga beban kerja yg berat. Kemudian ada pula bunuh diri karena pernah bermasalah dalam tugas," tambah mantan anggota Kompolnas ini.

Dikatakan Edi Hasibuan, maraknya fenomena polisi bunuh diri tersebut, Lemkapi meminta kepada Kedokteran dan Kapuslitbang Polri melakukan penelitian masalah ini.

"Menurut catatan Lemkapi tahun 2016 dan 2017, sedikitnya ada 18 anggota polri yg tewas karena bunuh diri, penyebabnya adalah bermacam-macam," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto menyatakan, Mabes Polri akan mengevaluasi penggunaan dan memperketat perizinan senjata api.

“Penggunaan senjata akan dievaluasi. Terkait yang terjadi itu adalah oknum, Polri akan memperketat izin,” ujarnya saat mendampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dalam Kongres IV BEM PTAI Se-Indonesia di Kampus UIN Raden Fatah Palembang, Sumsel, beberapa hari lalu.(fin)

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement