WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memberikan pukulan keras pada kesepakatan program nuklir Iran yang disepakati oleh Teheran dan enam kekuatan dunia, termasuk AS, pada 2015. Trump memilih untuk tidak memberikan sertifikasi bahwa Iran telah menaati perjanjian tersebut.
Trump direncanakan akan memberikan pidato yang akan menjelaskan lebih jauh lagi mengenai sikap konfrontasional AS terhadap program nuklir dan rudal Iran serta dukungan Negeri Para Mullah itu untuk kelompok-kelompok militan di Timur Tengah.
BACA JUGA: Menlu Iran: AS Akan Tinggalkan Perjanjian Program Nuklir
Trump juga akan memberi kewenangan yang luas kepada Departemen Keuangan AS untuk menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap orang-orang dan entitas di militer Iran, Garda Revolusi Iran. Langkah itu ditujukan sebagai tanggapan atas apa yang Washington sebut sebagai upaya Teheran untuk mengacaukan dan melemahkan lawan-lawannya di Timur Tengah.
Keputusan Trump untuk mendesertifikasi kesepakatan program nuklir Iran tidak akan menarik Amerika Serikat dari kesepakatan tersebut, yang dinegosiasikan oleh AS dan kekuatan dunia lainnya selama masa pemerintahan mantan Presiden Barack Obama.
Keputusan Trump tersebut akan member waktu 60 hari untuk Kongres A.S. untuk memutuskan apakah akan menjatuhkan kembali sanksi ekonomi AS kepada Teheran yang sempat dicabut berdasarkan kesepakatan tersebut.
Jika Kongres menerapkan kembali sanksi kepada Iran, maka AS akan melanggar persyaratan dan kesepakatan nuklir kemungkinan akan batal. Jika Kongres tidak melakukan apapun, kesepakatan tetap berlaku.