Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala, Muhardi mengatakan proses evakuasi dilakukan menggunakan jaring dan terpal. Kemudian ekornya diikat dengan tali dan ditarik menggunakan kapal Napolean 045. Muhardi mengaku, timnya sempat kualahan saat proses menarik paus tersebut, akibat kondisi tubuhnya yang lemah tidak bisa bergerak.
"Sampai saat ini baru dua yang bisa kita tarik sementara lainnya masih dalam proses. Kita masih bisa merawat mereka bertahan sampai satu hari namun lebih dari itu kita tidak bisa menjamin," tuturnya.
Saat ini proses perawatan yang dilakukan terhadap paus tersebut, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran terus menyiram air ke tubuh paus serta menggunakan anduk basah.
Selain itu, kehadiran hewan langka tersebut turut menjadi tontonan masyarakat sekitar. Diketahui kehadiran paus ini adalah kedua kalinya di Aceh setelah 2016 lalu di pantai Alu Naga, Banda Aceh.
(Khafid Mardiyansyah)