Pesawat N-219 sendiri dibanderol dengan harga Rp 80 miliar. Harga tersebut, menurut Irianto jauh lebih murah jika dibandingkan dengan pesawat lain pada kelas yang sama. Kemudian, keunggulan lain yang dimiliki adalah kemampuan waktu terbangnya cukup lama yakni dua jam.
Ia memprediksi biaya operasional cukup murah dibandingkan menyewa pesawat lain mengangkut barang dan orang menggunakan subsidi.
Menurut dia, biaya operasional N-219 sebesar Rp 30 juta per jam dengan rincian biaya operasional penerbangan Rp 7 juta per jam ditambah honor pilot dan kru ditambah bahan bakarnya.
Sedangkan anggaran subsidi yang harus dikeluarkan Pemprov Kaltara setiap tahun apabila menyewa pesawat sebesar Rp 60 juta per jam.
(ydp)
(Amril Amarullah (Okezone))