Anggota Komisi X DPR RI itu menambahkan, pada dasarnya pimpinan DPR hanyalah speaker untuk menyampaikan apa yang menjadi keputusan bersama anggota dewan yang bersumber dari aspirasi rakyat.
"Ini harus menyuarakan suara DPR, ada 10 fraksi. Harus disuarakan pimpinan DPR," pungkas Ridwan.
Lebih lanjut, Ridwan menerangkan, dirinya pernah memiliki pengalaman memimpin partai dalam masa-masa sulit. Pada kondisi itu kemudian partai kembali bangkit berkat kecakapan kepemimpinannya. Namun demikian, Ridwan mengaku tak berambisi untuk menduduki kursi Ketua Umum Golkar menggantikan Novanto.
"Cuma karena saya belum pernah memosisikan diri di DPP sebagai salah satu ketua, jadi saya merasa diri saya belum cukup mampu untuk memimpin partai ini. Saya tertinggi itu sebagai Wasekjen di bidang pemenangan pemilu di Jawa Timur. Saya kira masalah Ketua Umum itu saya belum punya pengalaman," pungkas Ridwan.
(Baca Juga: Forum Pemuda Peduli Parlemen Minta Ridwan Hisjam Gantikan Setnov)