GAZA – Militer Israel pada Kamis 7 Desember mengumumkan telah meluncurkan masing-masing satu unit pesawat dan kendaraan lapis baja untuk menyerang dua pos milik kelompok militan di Jalur Gaza, Palestina. Tindakan tersebut dilakukan setelah tiga buah roket diluncurkan ke arah Israel.
Suara sirine meraung-raung di sejumlah lokasi di Israel sepanjang Kamis karena situasi tegang menyusul demonstrasi massal di Gaza dan Tepi Barat. Unjuk rasa terjadi setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Melansir dari Reuters, Jumat (8/12/2017), dua buah roket diluncurkan dari Gaza menuju Israel. Namun, roket tersebut hanya mendarat di wilayah yang dikuasai Hamas itu. Sementara roket ketiga berhasil mendarat di area terbuka di Israel. Beruntung, tidak ada korban dalam serangan tersebut.
Begitu juga dengan serangan balasan Israel. Tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut. Sebab, dua pos jaga milik kelompok militan itu tidak berpenghuni saat diserang Israel.
“Untuk merespons roket yang ditembakkan ke Israel sepanjang kemarin, satu unit kendaraan lapis baja IDF dan pesawat IAF melakukan serangan balasan ke dua pos militer di Jalur Gaza. IDF yakin Hamas bertanggung jawab atas aktivitas mengerikan tersebut,” bunyi pernyataan militer Israel.
Saling berbalas serangan antara militan Hamas dengan Israel cukup sering terjadi. Pada 2014, Israel akhirnya memasang sistem penghalau roket Iron Dome untuk melindungi wilayahnya dari serangan ribuan roket yang ditembakkan militan di Gaza.
Sebagaimana diberitakan, AS secara resmi mengakui bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel. Pengakuan tersebut direspons oleh Ketua Partai Hamas, Ismail Haniyeh, dengan seruan untuk melawan pemberontakan. Ia meminta warga Palestina berunjuk rasa pada Jumat 8 Desember untuk melawan zionis.
(Wikanto Arungbudoyo)