Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kenangan Terakhir Fahri Hamzah tentang AM Fatwa, Berbeda Pendapat soal Keberadaan KPK

Bayu Septianto , Jurnalis-Kamis, 14 Desember 2017 |15:12 WIB
Kenangan Terakhir Fahri Hamzah tentang AM Fatwa, Berbeda Pendapat soal Keberadaan KPK
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (foto: Bayu S/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fahri Hamzah mengaku telah lama mengenal politikus senior AM Fatwa. Menurut Fahri, AM Fatwa yang berasal dari Bone, Sulawesi Selatan itu pernah tinggal di kampung halaman Fahri di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Fahri mengatakan begitu dirinya pindah ke Jakarta, nama AM Fatwa sudah terkenal di Jakarta karena pergerakannya sebagai mahasiswa yang aktif mengkritisi kebijakan pemerintahan saat itu.

(Baca Juga: Upacara TNI Lepas Jenazah AM Fatwa di Rumah Duka)

"Waktu saya ke Jakarta, dia kan sudah jadi legenda karena keterlibatannya di kegaiatan kemahasiswaan, sampai kemudian dia berhadapan dengan pemerintahan orde lama dan orde baru dari zaman dulu," ujar Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2017).

Fahri pun kembali bertemu dengan AM Fatwa di Jakarta seperti di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sampai ia bersama-sama dengan Amien Rais memperjuangkan reformasi pada tahun 1998.

Tak ayal, selama berorganisasi itu Fahri dan AM Fatwa kerap berkonflik dan berbeda pandangan. Hal ini karena keduanya sama-sama memiliki pendirian dan prinsip kehidupan yang kuat.

Konflik terakhir, lanjut Fahri terjadi saat keduanya menjadi pembicara diskusi di sebuah televisi swasta. Saat itu Fahri dan AM Fatwa memiliki perbedaan pandangan terkait masalah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Terakhir saya ada perbedaan pendapat tentang KPK sampai beliau sangat marah," kenang Fahri.

(Baca Juga: AM Fatwa Wafat, Gubernur DKI: Indonesia Kehilangan Putra Terbaik)

Meski keduanya berbeda pendapat, namun setelah acara selesai keduanya saling bermaafan dan suasana keduanya kembali cair. Bahkan, Fahri menceritakan keesokan harinya deklarator Partai Amanat Nasional itu mengirimkan surat permintaan maaf ke dirinya.

"Hebatnya pak Fatwa, karena saya kan langsung minta maaf di acara itu, besoknya beliau juga tulis surat minta maaf kepada saya secara pribadi. Bahkan abis itu saya minta ketemu dan berseloroh seloroh," ucap Fahri.

Bahkan, dalam pertemuan itu AM Fatwa banyak memberikan saran kepada Fahri terkait langkah politik yang harus dilakukan ke depannya.

Mantan Wakil Ketua DPR dan MPR itu juga sempat menelefon beberapa ketua umum partai politik untuk menerima Fahri di partainya, pasca Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah tak mengakui keanggotaan Fahri.

"Dia kasih saran, kamu ke sini aja, kamu ke sini. Itu rahasia lah. Nggak enak. Nanti PKS nya cemburu lagi. Tapi setelah pemecatan itu saya ketemu dan beliau banyak sekali kasih saran," tuturnya.

"Bahkan kemudian beliau telepon si ini, maksudnya ketua umum partai. 'Udah, kamu di situ aja', saya bilang udah lah bang itu gampang," imbuh Fahri.

Fahri pun menegaskan dirinya sudah tak memiliki masalah pribadi karena etika politik yang sangat santun dari AM Fatwa.

"Jadi nggak ada masalah pribadi saya sama beliau. Alhamdulillah saya kenal keluarga beliau jadi nggak ada masalah," tutupnya.

(Fiddy Anggriawan )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement