“Tidak mungkin Masri dibebaskan tanpa menyetujui sejumlah kesepakatan. Arab Saudi mengatakan kepada siapa pun yang menghasilkan sejumlah besar uang bahwa mereka harus membayar atas kekayaan tersebut,” sambung sumber dari pihak keluarga yang namanya dirahasiakan.
Sumber dari otoritas Saudi mengatakan, kesepakatan tersebut bukan bentuk pemerasan, tetapi lebih kepada kewajiban membayar uang yang direngkuh secara ilegal selama puluhan tahun. Hal yang sama juga dilakukan pejabat bahkan pangeran senior dari Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Miteb bin Abdullah.
BACA JUGA: Aduh! 11 Pangeran Arab Saudi Ditangkap Badan Antikorupsi
Sabih al Masri diketahui menggelontorkan uang dalam jumlah miliaran dolar Amerika Serikat (AS) di hotel-hotel serta bank-bank di Yordania dalam bentuk investasi. Penanaman modal itu menjadi batu penjuru bagi perekonomian Yordania.
Masri, yang berasal dari keluarga pedagang di Nablus, Tepi Barat, berhasil merengkuh kekayaan setelah bergabung dengan bisnis katering di Kerajaan Arab Saudi. Katering itu diketahui sebagai penyedia makanan bagi tentara yang terlibat operasi militer AS dalam Perang Teluk 1991.
(Wikanto Arungbudoyo)