Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Paus Fransiskus dan Raja Yordania Bahas Klaim AS atas Yerusalem

Paus Fransiskus dan Raja Yordania Bahas Klaim AS atas Yerusalem
Paus Fransiskus dan Raja Yordania. (Foto: AFP)
A
A
A

VATICAN CITY - Paus Fransiskus dan Raja Yordania Abdullah membahas keputusan Pemerintah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Kedua tokoh sepakat, langkah AS ini berbahaya bagi perdamaian di Timur Tengah.

Abdullah dan Paus berbicara secara pribadi selama sekira 20 menit mengawali lawatan raja itu ke Vatikan dan Prancis.

Pernyataan Vatikan menyebutkan mereka membahas "usaha memajukan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, dengan merujuk khusus ke masalah Yerusalem dan peran Raja Yordania sebagai Pemelihara Tempat Suci".

BACA JUGA: Paus Fransiskus: Saya Mohon dengan Tulus Hormati Status Quo Yerusalem

Raja Abdullah berasal dari Wangsa Hasyim, pemelihara tempat suci Muslim di Yerusalem, membuat Amman peka terhadap setiap perubahan kedudukan kota yang disengketakan tersebut.

Ketika Presiden AS Donald Trump mengumumkan keputusannya pada 6 Desember, Paus menanggapi dengan menyerukan "status quo" kota itu harus dihormati, dengan menyatakan ketegangan baru di Timur Tengah akan mengobarkan konflik dunia.

Di antara kritik internasional, Yordania juga menolak keputusan AS tersebut, dengan menyerukannya secara hukum "tak berlaku" karena keputusan itu mendukung pendudukan Israel atas sektor bagian timur kota itu.

BACA JUGA: Cerita Umat Kristiani Palestina Protes Pengakuan Yerusalem Ibu Kota Israel

AS terus terisolasi akibat keputusannya itu pada Senin ketika menghalangi seruan Dewan Keamanan PBB agar keputusannya ditarik.

Baik Vatikan maupun Yordania mendukung solusi dua-negara untuk mengatasi konflik tersebut. Keduanya sepakat status Yerusalem sebagai bagian dari proses perdamaian.

Pihak Palestina menginginkan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara merdeka mereka di masa mendatang, sedangkan Israel telah menyatakan seluruh kota itu menjadi ibu kotanya.

Pernyataan tersebut menyebutkan kedua pihak ingin mendorong perundingan.

(pai)

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement