Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Aa Gym Bisa 'Ganggu' Elektabilitas Kandidat Lain di Pilgub Jabar

Oris Riswan , Jurnalis-Kamis, 21 Desember 2017 |17:56 WIB
Aa Gym Bisa 'Ganggu' Elektabilitas Kandidat Lain di Pilgub Jabar
Aa Gym (Foto: Okezone)
A
A
A

BANDUNG - Da'i kondang KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) diperkirakan akan mempengaruhi elektabilitas kandidat calon gubernur(cagub)/calon wakil gubernur (cawagub) dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Itu akan terjadi jika Aa Gym menjadi bagian dari kontestan di pilgub, baik menjadi cagub maupun cawagub. Pandangan itu disampaikan oleh pengamata politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran, Firman Manan.

"Kalau bisa masuk (maju di pilgub) akan bisa mengubah peta politik, termasuk (mempengaruhi) elektabilitas yang lain," kata Firman Manan, Kamis (21/12/2017).

 (Baca: Cabut Dukungan ke Ridwan Kamil, Golkar Rayu PKB Bentuk Koalisi Hadapi Pilgub Jabar)

Menurutnya, Aa Gym saat ini merupakan tokoh populer. Salah satu yang membuat namanya kembali melejit adalah setelah aksi 212. Penyebabnya, Aa Gym jadi salah seorang yang vokal dalam aksi tersebut.

Popularitas Aa Gym itu yang kemudian bisa membuat orang untuk memilihnya apabila mengambil pilihan politik untuk maju di Pilgub Jabar mendatang. Itu tidak lepas dari karakter masyarakat Jawa Barat yang masih berpikir tradisional dalam Pilgub.

"Ketika pemilih itu tradisional, tentu calon-calon populer itu punya peluang," ucapnya.

 (Baca juga: Diceraikan Golkar, Ridwan Kamil Sudah Kantongi 6 Nama Calon Pendampingnya)

Ia mencontohkan adanya dua sosok artis yang mendampingi Ahmad Heryawan dalam dua kali pelaksanaan pilgub, yaitu Dede Yusuf pada Pilgub Jawa Barat 2008 dan Deddy Mizwar pada pilgub 2013.

Kemenangan Aher saat itu tidak lepas dari faktor popularitas Dede Yusuf dan Deddy Mizwar. Sehingga jika Aa Gym maju di Pilgub, maka ia dan cagub/cawagub pendampingnya bisa saja menang.

Sementara berdasarkan hasil survei, nama Aa Gym hampir selalu dimasukkan. Rata-rata, ia jadi salah seorang kandidat potensial untuk dijadikan cawagub.

Aa Gym dinilai sebagai sosok representasi religius. Religiusitas sendiri menjadi salah faktor yang dinilai akan cukup berpengaruh bagi publik Jawa Barat dalam menentukan pilihan.

Namun demikian, Firman mengamati Aa Gym dalam berbagai kesempatan menyatakan tidak akan maju di pilgub. Jika tidak maju, maka peta politik saat ini tetap masih akan berjalan ramai.

Firman memprediksi peta politik akan langsung berubah jika tiba-tiba Aa Gym bersedia maju dan mendapatkan partai yang bersedia mengusungnya. Ia yakin elektabilitas dan popularitas kandidat lain akan terpengaruh. Hasil berbagai lembaga survei saat ini terhadap kandidat berpotensi berubah.

"Saya melihat semakin ke sini peluangnya juga semakin kecil sebetulnya (Aa Gym maju), tapi tidak menutup kemungkinan," jelas Firman.

Kalaupun maju, menurutnya Aa Gym akan benar-benar memilih partai yang akan mengusungnya. Sebab, Aa Gym diyakini tidak akan mau jika berpasangan dengan kandidat yang diusung partai pengusung Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI lalu.

"Tentu ada keterbatasan-keterbatasan, tidak semua kandidat (dan partai) bisa meminang Aa Gym," pungkas Firman.

(Ulung Tranggana)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement