PANGKALPINANG – Kanza (6), putri semata wayang Romlan (38), warga Air Mawar, Kelurahan Bacang, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menderita sakit tumor sejak lahir. Namun, orangtuanya tidak bisa berbuat banyak untuk mengobati sang anak lantaran kendala biaya.
Jangankan biaya berobat Kanza, kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari saja susah. Sebab, Romlan hanya berkerja sebagai buruh lepas alias serabutan dengan penghasilan tidak menentu.
Keluarga yang serba-kekurangan dari segi ekonomi ini pun terpaksa "mengabaikan" penyakit yang ada di tubuh putrinya. Padahal, penyakit yang diderita Kanza harus segera membutuhkan pengobatan medis.
Mirisnya, bocah mungil yang mengidap penyakit tumor ganas di tulang ekor sejak lahir ini belum pernah mendapat perhatian dan tanggapan dari pemerintah daerah (pemda). Hal itu masih terjadi di tengah kota di Pangkalpinang.
Nyatanya, pemerintah setempat masih belum ada kekuatan lebih untuk mengentaskan kemiskinan. Bisa dikatakan terbilang mengabaikan, padahal mengetahui ada warganya membutuhkan bantuan.
Bekerja sebagai buruh angkut batu bata di pabrik pembuatan bata merah di Kawasan Air Mawar, Kelurahan Bacang, Romlan hanya bisa pasrah. Ia pun berharap ada uluran dari pemerintah atau dermawan untuk biaya operasi anaknya.