Ayah dan anak yang hidup pas-pasan ini tinggal di sebuah gubuk reot berukuran 2,5 x 2,5 meter. Gubuknya masih berada di kawasan tempat Romlan bekerja. Mirisnya lagi, tempat tinggal itu bagaikan rumah-rumahan yang merupakan hasil tumpangan dari bos miliknya bekerja.
Kendati demikian, tidak serta merta menyurutkan pria kelahiran 1979 tersebut patah semangat dalam berusaha. Ia yakin bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk kesembuhan putri kesayangannya.
Ketika dijumpai di kediamannya, Romlan mengisahkan sudah sejak lama mengetahui putrinya menderita penyakit tumor. Namun akibat keterbatasan biaya, dirinya hanya mampu membawa Kanza berobat ke pengobatan alternatif.
"Saya tahu anak sakit, tapi karena enggak ada uang, saya bawa ke pengobatan alternatif. Sudah berobat tradisional di kampung-kampung, tapi tidak ada perubahan, masih sakit juga. Kalau ke dokter belum pernah berobat, enggak ada biaya. Bantuan dari pemerintah belum ada," ungkapnya dengan nada lirih kepada Okezone, Jumat 29 Desember 2017.
(Baca: Orangtua Tak Punya Biaya Operasi, Bocah Kelainan Kelamin di Bekasi Butuh Bantuan)