Ida Fauziyah Ngaku Sudah Direstui Suami untuk Dampingi Sudirman di Pilgub Jateng
SEMARANG - Bakal calon wakil gubernur Ida Fauziyah mengaku sudah mendapatkan restu suami untuk mendampingi Sudirman Said berlaga di Pilgub Jateng 2018. Tak hanya dari suami tercinta, kader PKB itu telah mengantongi restu dari ibu kandungnya.
"Alhamdulillah saya juga bisa datang ke sini karena ridlo dari suami, itu penting bagi saya. Ridlo ibu saya yang alhamdulillah sampai sekarang masih sugeng (hidup), juga meridloi saya," kata Ida saat sowan ke pengurus PWNU Jateng, Rabu (10/1/2018).
(Baca: Ini Alasan Ida Fauziyah Maju Jadi Cawagub Jateng)
Dia menambahkan, keluarga besarnya memberi restu karena pengabdian ke masyarakat tak hanya sebagai wakil rakyat di DPR tetapi juga bisa melalui eksekutif. Apalagi, dalam keluarganya selalu ditanamkan untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi negara dan agama.
"Kalau ibu saya pesan begini, dalam Bahasa Jawa 'Awakmu sik dimanfaatno, sik dipercoyo, sik dianggep, ono gunane kanggo masyarakat (Jadilah orang yang bermanfaat, bisa dipercaya, yang dianggap, dan berguna bagi masyarakat)'," seperti itu kata ibu saya.
"Dan beliau juga bilang, saya ridlo kalau memang itu adalah baik untuk kepentingan masyarakat (menjadi cawagub pasangan Sudirman Said)," tambahnya.
(Baca juga: Beri Restu Sudirman Said-Ida Fauziyah Maju Pilgub Jateng, Prabowo: Ini Kekuatan Ibu-Ibu)
Sekadar diketahui, Nama Ida Fauziyah mendadak menjadi perbincangan publik setelah resmi diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendampingi Sudirman Said di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah 2018. Kemunculan nama perempuan berusia 48 tahun itu cukup mengejutkan karena tidak masuk ke radar mantan menteri energi dan sumber daya mineral tersebut dalam perebutan kursi Jateng 1.
Ida fauziyah menjelaskan alasan dirinya mengikuti kontestasi Pilgub Jateng. Ia menyatakan cukup miris melihat sedikitnya keterwakilan perempuan mengikuti ajang pesta demokrasi. Maka itu, hatinya tergugah mencalonkan diri dan mengikuti petunjuk dari partai agar mau mengikuti pesta demokrasi tersebut.
Politikus PKB itu berharap dengan niat dirinya mencalonkan sebagai bakal kepala daerah akan membuat kaum hawa lainnya yang berada di Indonesia lebih aktif di dalam dunia politik. Sebab, kata dia, melihat jumlah populasi perempuan di Indonesia yang begitu banyak sudah saatnya mereka ikut andil dalam suatu pilkada agar tercipta sebuah kesetaraan gender.
(Ulung Tranggana)
