Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dua Bulan Ditahan, Pangeran Alwaleed Negosiasikan "Uang Damai" dengan Riyadh

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 15 Januari 2018 |10:54 WIB
Dua Bulan Ditahan, Pangeran Alwaleed Negosiasikan
Pangeran Alwaleed bin Talal. (Foto: Reuters)
A
A
A

RIYADH – Miliuner Arab Saudi, Pangeran Alwaleed bin Talal dilaporkan telah melakukan negosiasi pembayaran uang perdamaian dengan pihak berwenang setelah ditahan selama lebih dari dua bulan atas tuduhan tindak pidana korupsi.  Alwaleed yang sebelumnya menolak untuk bernegosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi dan berupaya untuk menempuh jalur hukum untuk membatalkan tuduhan terhadap dirinya.   

BACA JUGA: Pangeran Alwaleed Diminta Bayar Rp81 Triliun Jika Ingin Bebas

Pangeran Alwaleed yang diperkirakan memiliki kekayaan sebesar USD17 miliar adalah pimpinan dan pemilik dari perusahaan investasi internasional, Kingdom Holding. Dia adalah seorang pengusaha terkemuka dan salah satu orang terkaya di dunia.

“Dia (Alwaleed) menawarkan jumlah tertentu, tetapi tidak mencapai jumlah uang yang diminta darinya (oleh pihak berwenang) dan sampai hari ini Jaksa Agung belum menyetujuinya,” kata seorang pejabat yang tidak mau disebutkan namanya sebagaimana dilansir Middle East Monitor, Senin (15/1/2018).

Sebelumnya, media Amerika Serikat, Wall Street Journal melaporkan bahwa Pangeran Alwaleed diminta membayar USD6 miliar (sekiraRp81 triliun) untuk pembebasannya.

Sumber lainnya dari orang dekat Pangeran Alwaleed mengatakan kepada Reuters mengatakan bahwa miliuner berusia 62 tahun itu menawarkan untuk memberikan “sumbangan“ kepada Pemerintah Arab Saudi, dari aset-aset yang dia pilih. Dengan cara itu, berarti Pangeran Alwaleed juga tidak mengakui telah melakukan kesalahan, tetapi tawaran itu ditolak oleh Riyadh.  

Sejak penahanan awal November lalu, sebagian besar pejabat, pengusaha dan keluarga kerajaan yang terjaring dalam operasi antikorupsi Arab Saudi telah menyetujui pembayaran “uang damai” dengan pemerintah.

Berdasarkan keterangan pejabat Arab Saudi, pihak berwenang berusaha untuk mengambil kembali dana sebesar USD100 miliar milik negara yang diduga dikorupsi oleh para tersangka tersebut. Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman yang memimpin operasi antikorupsi itu juga telah mengindikasikan bahwa dirinya ingin secepatnya menutup kasus tersebut dan berharap para tersangka setuju membayar uang yang diminta pemerintah.

BACA JUGA: Pangeran Alwaleed Tolak Bayar "Uang Damai" Setelah Ditangkap Arab Saudi

Pangeran Alwaleed dituduh melakukan pencucian uang, penyuapan dan pemerasan terhadap pejabat. Namun, dia atau perusahaannya tidak pernah berkomentar mengenai tuduhan kepada publik.

Kingdom Holding terus beroperasi secara normal tanpa menanggapi pertanyaan seputar negosiasi pembayaran untuk pembebasan Alwaleed.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement