Daftar Harta Kekayaan Peserta Pilkada Bogor 2018
BOGOR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis harta kekayan bakal calon yang maju sebagai peserta Pilkada 2018. Salah satunya yang dirilis oleh KPK adalah peserta bakal calon wali kota/wakil wali kota dan bupati/wakil bupati Bogor, Jawa Barat.
Jumlah harta kekayaan bakal calon itu diketahui berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diserahkan ke KPK. Dari jumlah itu, bakal calon yang memiliki harta terbanyak yakni Sugeng Teguh Santoso mencapai Rp85.635.427.591.
(Baca Juga: 5 Paslon Pemilihan Bupati Bogor Lolos Tes Kesehatan)
Sugeng yang maju menjadi bakal calon wakil wali kota Bogor mendampingi Dadang Danubrata ini terbilang cukup fantastis dibandingan dengan peserta lainnya. Untuk posisi kedua, kekayaan terbanyak diduduki Dedie A Rachim sebanyak Rp11.162.742.440.
Selain itu, pada peringkat ketiga dan keempat harta kekayaan bakal calon wakil wali kota Bogor yang dicatat KPK ditempati oleh Zaenul Mutaqin sebesar Rp3.461.084.999 dan yang terakhir Sefwelly Ginanjar Djoyodiningrat hanya sebesar Rp887.970.431.
Sementara, untuk bakal calon wali kota Bogor yang memiliki harta terbanyak yakni Bima Arya Sugiarto Rp5.591.250.000, Dadang Iskandar Danubrata Rp4.092.124.931, Achmad Ru'yat Rp3.375.168.624 dan Edgar Suratman sebesar Rp2.842.625.259.
Di sisi lain, pada bakal calon wakil bupati Bogor yang memiliki kekayaan tertinggi adalah Inggrid Kansil sebesar Rp34.916.452.097, kedua Bayu Syah Johan Rp26.835.339.591, Asep Ruhiyat Rp2.286 569.741 dan terakhir Vicky Rhoma Rp1.293.558.000.
Terakhir, untuk calon bupati Bogor yang memiliki harta kekayaan tertinggi yakni Gunawan Hasan Rp10.842.305.481, kedua Fitri Putra Nugraha Rp8.494.489.871, ketiga Ade Wardhana Adinata Rp6.697.432.031 dan Ade Yasin Rp4.711.733.655.
Di antara nama-nama tersebut terdapat satu pasangan bakal calon bupati/wakil bupati Bogor yakni Ade Ruhandi (Ade Jaro) dan Iwan Setiawan yang harta kekayaannya belum terilis oleh KPK.
Menanggapai hal itu, Sugeng Teguh Santoso, pemilik kekayaan tertinggi di antara bakal calon lainnya mengaku bahwa hartanya tersebut hasil kerja selama 27 tahun menjadi pengacara. Kebanyakan, hartanya berupa investasi tanah di Jakarta, Bogor dan Yogyakarta.
"Itu hasil kerja keras saya selama 27 tahun menjadi advokat dan banyak diinvestasikan ke tanah. Saya tidak suka mobil mewah, pakaian mewah, serta asesoris mewah. Bahkan hobi saya murah meriah dan maslahat, yaitu bertani," katanya, Kamis (18/1/2018).
(Baca Juga: Empat Paslon Wali Kota Bogor Lolos Tes Kesehatan)
Sementara itu, Ade Ruhandi mengaku tidak mengetahui alasan namanya tidak dicantumkan dalam daftar kekayaan yang dirilis KPK di laman resminya. Namun, pria yang akrab disapa Jaro Ade ini mengaku telah menyerahkan data ke LHKPN.
"Saya sudah menyerahkan LHKPN ke KPK bahkan saya yang paling pertama. Pencantuman nama itu kewenangan KPK, bukan saya. Yang penting saya sudah ikuti semua aturannya," ungkap Ade.
