TIMIKA – Menteri Kesehatan Nila F Moeloek bertolak menuju Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, Provinsi Papua, pada Kamis (25/1/2018) pagi. Kedatangan Menkes ke sana untuk mengunjungi para pasien wabah campak dan gizi buruk di daerah itu.
Dalam kunjungan kerja ke Asmat itu, Menkes didampingi sejumlah pejabat Kemenkes seperti Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Usmin Sumantri, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Oscar, Dirjen Farmalkes Eko Parlin dan Kepala Pusat 3 Litbang Linda Sitanggang.
Rombongan Menkes tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika, Kamis (25/1/2018) pagi dengan penerbangan pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta.
Setelah beristirahat sejenak di Ruang VIP Bandara Mozes Kilangin Timika, Menkes bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Bandara Ewer, Asmat menggunakan penerbangan pesawat Avia Star.
Selama berada di Agats, Menkes Nila F Moeloek dijadwalkan mengunjungi Posko Kesehatan Terpadu dan RSUD Asmat yang menangani ratusan pasien campak dan gizi buruk.
Sebelumnya, pada Selasa (23/1/2018) malam, Presiden Joko Widodo memanggil Gubernur Papua Lukas Enembe, Bupati Asmat Elisa Kambu, dan Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge ke Istana Kepresidenan Bogor untuk mencari solusi terhadap kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat.
Presiden Jokowi memerintahkan seluruh jajaran agar secepatnya menangani wabah itu dengan langkah-langkah preventif.
"Tapi apapun harus ada sebuah solusi jangka pendek sampai jangka menengah dan panjang," ucap Presiden Jokowi.
Pada 16 Januari lalu, pemerintah telah mengirimkan 39 tenaga kesehatan bersama TNI dan Polri ke Asmat.
Kunjungan Menkes Nila F Moeloek ke Asmat kali ini menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi agar dilakukan kajian awal agar mengetahui faktor-faktor penyebab yang menyebabkan timbulnya masalah campak dan gizi buruk tersebut.
Menkes Nila F Moeloek mengaku telah meminta para kepala dinas kesehatan di Papua untuk melakukan pengobatan.
"Kita kerja sama dengan TNI, Polisi, Kementerian Sosial, kita bekerja secara terpadu. Kami membuat program 10 hari pertama ini sudah, 10 hari dilakukan beberapa kegiatan sampai tiga kali, sampai satu bulan," usai pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor.
(Baca Juga: Puluhan Anak Penderita Gizi Buruk di Kabupaten Asmat Masih Dirawat)