JAYAPURA - Polda Papua mengerahkan kekuatan penuh untuk antisipasi gangguan keamanan saat Pilkada Serentak 2018 di Papua.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal mengatakan, kekuatan penuh yang dimaksud adalah dengan optimalisasi jajaran untuk antisipasi gangguan keamanan.
"Sekarang, pejabat utama kita sudah di-floating untuk ke daerah-daerah ini. Selanjutnya, melakukan pemetaan kerawanan dan bekerjasama dengan jajaran di wilayah setempat," kata Kamal, Kamis (9/2/2018).
(Baca Juga: Polisi Antisipasi KKB Jelang Pilkada Serentak di Papua)
Selanjutnya, pengamanan akan ditambah jelang hari penghitungan suara Juni nanti dengan backup personel Polri Polda Papua Barat.
"Kamis sudah menyurat ke Kapolri terkait permintaan bantuan keamanan, dan dipilih dari Polda Papua Barat," katanya.
(Baca Juga: 14 Ribu Personel Bakal Amankan Pilkada Serentak di Papua)
Kamal mengatakan, pertimbangan dipilihnya Polda Papua Barat dalam pengamanan pilkada karena dinilai telah memahamil karakteristik dan budaya provinsi Papua.
"Kan dulunya Papua Barat juga masuk dikira Papua sebelum dimekarkan ke Polda Papua, jadi pertimbangan itu, kami minta backup pemgamanan pilkada dari Polda Papua Barat," katanya.
Ia juga mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga keamanan saat pemilu, baik gubernur maupun pemilihan bupati pada Juni mendatang.
"Jangan mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak betul yang akhirnya bisa merugikan kita, mari bergandengan tangan untuk pilkada damai di Papua ini," pungkasnya.
Seperti diketahui, pada Juni mendatang, 8 daerah di Papua akan melakukan pilkada baik gubernur maupun bupati. Yakni Provinsi Papua, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Biak Numfor, dan Kabupaten Mimika.
(Arief Setyadi )